Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim (Disdikbud Kaltim) Meidalina.

Kaltim Masih Kekurangan Guru Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Poskaltim.id, Samarinda – Ketersediaan guru-guru untuk siswa berkebutuhan khusus atau yang disebut dengan guru inklusi di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih mengalami kekurangan. Mengatasi masalah kekurangan guru inklusi ini,  Disdikbud Kaltim melakukan berbagai upaya agar guru-guru di 10 kabupaten/kota di Kaltim tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim (Disdikbud Kaltim) Meidalina menjelaskan  jika Kaltim masih kekurangan guru inklusi yang mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB).

“Persoalan yang terjadi saat ini adalah perbandingan antara jumlah siswa dan guru lulusan khusus Sekolah Luar Biasa (SLB) yang belum sebanding dengan jumlah siswa di sekolah inklusi tersebut,” ujarnya pada Senin (31/7/2023).

Dijelaskan Meidalina, perbandingan guru pembimbing khusus dan siswa berkebutuhan khusus dalam sekolah inklusi, idealnya  1 banding 5. Artinya satu orang guru dapat membimbing lima orang murid.

Meidalina mengatakan guru inklusi memiliki tugas yang lebih berat daripada mengajar murid umumnya karena untuk melakukan pembelajaran terhadap anak berkebutuhan khusus haruslah lebih ekstra. Guru tidak saja mengajar tetapi juga sekaligus mengawasi.

“Guru yang menangani anak berkebutuhan khusus memang dapat dihitung, terkadang satu sekolah tidak ada guru yang latar pendidikannya khusus untuk menangani anak-anak tersebut. Kebanyakan itu latar belakangnya bukan dari pendidikan luar biasa,” jelasnya.

Saat ini kondisi sekolah luar biasa terkadang memiliki kelas yang bercampur antara anak berkebutuhan khusus tuna netra, down syndrom hingga anak autis. Sehingga idealnya 1 orang guru untuk 5 orang murid.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan berbagai pelatihan agar guru-guru yang tidak memiliki latar belakang pendidikan khusus siswa SLB, akan mampu mengisi kekurangan jumlah guru inklusi ini.

“Kita melakukan pelatihan bagi  guru-guru ini bagaimana caranya mendidik anak-anak yang memiliki bermacam-macam ketunaannya. Kita adakan workshop tata boga, menjahit dan lainnya. Nanti, pelatihan ini juga untuk anak-anak berkebutuhan khusus lainnya agar mereka bisa lebih mandiri,” jelasnya.(yul/adv/disdikbud-kaltim)

 

About Redaksi

Check Also

Penyuluhan Pemeliharaan Jembatan Kayu untuk masyarakat di Kelurahan Margomulyo Samboja Kukar

Poskaltim.id, Kutai Kartanegara — Ada beberapa jembatan kecil di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) …

POLNES Adakan Pelatihan Pemahaman Metode Kerja dan K3 Pekerjaan Konstruksi bagi Pekerja Bangunan

Poskaltim.id, PENAJAM PASER UTARA — Saat ini, pembangunan kontruksi begitu masif terjadi di daerah Kabupaten …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *