Poskaltim.id, Samarinda – Sebanyak 29 orang guru di SDN 007 Loa Janan Ilir Samarinda melangkah maju dalam menghadapi proses belajar mengajar dan perubahan kurikulum Merdeka Belajar.
Para guru mendapatkan pengetahuan baru dengan menjadi peserta Pelatihan Publikasi Laporan Penelitian Tindakan Kelas, dari para dosen Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) sehingga para guru mampu menjadi penulis jurnal.
Pelatihan ini diberikan sebagai bentuk Pengabdian kepada Masyarakat dosen Politeknik Negeri Samarinda yang diketuai oleh Fitri Wulandari, S.H.I., M.E, dibantu oleh anggota Sigit Hartoko, S.ST., M.E, serta Angga Hergastyasmawan, S.E., M.E.I.
“Pelatihan ini diikuti oleh para guru di SDN 007 Loa Janan dengan penuh semangat, apalagi laporan penelitian tindakan kelas mereka bisa masuk ke dalam OJS yang terakreditasi,” ujar Fitri Wulandari pada Selasa (3/10/2023).
Ditambahkan, para guru yang selama ini dikenal sebagai pahlawan pendidikan kini juga dapat menjadi penulis jurnal yang berkontribusi pada pemahaman global tentang proses pembelajaran.
Mereka para guru ini tidak hanya menciptakan pengetahuan melalui penelitian tindakan kelas, tetapi juga dapat membagikannya dengan pihak lain di seluruh dunia.
“Dalam artikel ini, kami akan mengungkapkan bagaimana guru-guru SDN 007 Loa Janan Ilir mengatasi tantangan dan berhasil menjadi penulis jurnal. Kami akan berbicara tentang pelatihan yang telah mereka ikuti, proses penulisan yang inspiratif, dan dampak positif yang telah dihasilkan dari upaya ini,” jelasnya.
Dikatakan jika pelatihan ini akan menyoroti beberapa laporan penelitian tindakan kelas yang akan diterbitkan, memberikan wawasan tentang inovasi dalam pembelajaran yang mungkin dapat menginspirasi guru-guru lain di seluruh negeri.
Jurnal online atau daring ini bukan hanya tentang sekolah ini, tetapi tentang bagaimana guru semua dapat menjadi agen perubahan dalam dunia pendidikan.
“Mari kita bersama-sama merayakan perjalanan luar biasa ini dan mendukung guru-guru SDN 007 Loa Janan Ilir dalam upaya mereka untuk memajukan Pendidikan,” ujar Fitri Wulandari. (adv)