PosKaltim.id Informatif dan Mencerdaskan
TENGGARONG – Menghadapi tantangan era kecerdasan buatan (AI), Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Aulia Rahman Basri menekankan bahwa pendidikan anak usia dini (PAUD) harus fokus pada pembentukan karakter. Ia bahkan secara spesifik mendorong gerakan “0-6 tahun tanpa gawai” sebagai langkah untuk membangun pondasi kuat pada anak-anak sebelum terpapar teknologi.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati saat melantik Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kukar 2025 di Pendopo Odah Etam, Senin (15/9). Aulia menyebut Bunda PAUD sebagai katalisator penting yang menjembatani anak, orang tua, dan sekolah dalam mengawal program pendidikan.
“Kami harap Bunda PAUD dan Pokjanya bisa melakukan proses advokasi dan sosialisasi agar anak-anak memiliki pondasi yang kuat dan berkarakter,” pintanya.
Menurutnya, hal ini jauh lebih krusial daripada sekadar menguasai teknologi. Dengan komitmen ini, Pemkab Kukar melalui program Wajib Belajar 13 Tahun, memastikan PAUD menjadi fondasi utama dalam sistem pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada akademik, tetapi juga pembangunan moral dan mental anak.
Sementara itu, Ketua Pokja Bunda PAUD Kukar yang baru dilantik, Maria Ester, menyatakan komitmennya untuk menjalankan amanah ini dengan penuh tanggung jawab. Ia siap meningkatkan mutu PAUD di Kukar dengan merealisasikan program kerja yang telah ditetapkan.
Pemkab Kukar sendiri memiliki komitmen besar terhadap pendidikan melalui program Wajib Belajar 13 Tahun, yang diawali dengan PAUD minimal satu tahun sebagai fondasi. Peran Bunda PAUD dan Pokja di semua tingkatan sangat diharapkan untuk membantu mengatasi tantangan putus sekolah dengan mendata dan mencari solusi agar setiap anak dapat kembali bersekolah dan mendapatkan hak pendidikannya.(Prokom04).
Foto: Ig prokomkukar
