Poskaltim.id, Jakarta — Presiden Joko Widodo menegaskan, tidak perlu ada yang diragukan lagi terkait rencana pemindahan ibu kota negara ke Ibu Kota Nusantara. Menurut presiden, landasan hukum berupa Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara telah disetujui oleh mayoritas fraksi di DPR.
“Semuanya sudah disetujui 93 persen dari fraksi-fraksi yang ada di DPR. Kalau ada yang masih belum yakin, kurang apa lagi? Sampaikan, kurang apa lagi? Jadi sekali lagi, sudah tidak perlu lagi untuk dipertanyakan,” tegas presiden saat memberikan sambutan dalam jajak pasar (market sounding) ) di Djakarta Theater, Jakarta, Selasa malam, (18/10/2022).
Dalam rilis yang diterima redaksi, Jajak Pasar yang diselenggarakan oleh Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ini bekerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia), dimana presiden menambahkan, Indonesia sebagai negara besar harus berani melangkah dan memiliki agenda besar yang ditujukan demi kemajuan negara.
“Jika kita tidak berani transformasi dari sekarang sampai kapanpun kita akan sulit jadi negara maju dan untuk keberlanjutan IKN Nusantara ini ,” ujar Joko Widodo (Jokowi).
Acara bertajuk “Ibu Kota Nusantara, Sejarah Baru Peradaban Baru” tersebut dihadiri sekitar 500 tetamu yang berasal dari asosiasi pelaku usaha dari berbagai bidang seperti konstruksi, perbankan, energi, pendidikan, kesehatan, dan teknologi.
Hadir pula pada acara tersebut Ketua MPR Bambang Soesatyo, para menteri Kabinet seperti Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, dan juga mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair. Jalannya sesi tanya-jawab dengan audiens dipandu oleh Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengungkapkan betapa tingginya minat investor untuk berinvestasi di IKN. Pada tahap awal Otorita IKN akan memprioritaskan pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.
Area utama yang akan dibangun adalah bagian utara dari kawasan ini, seluas 921 hektare. Untuk menampung tingginya minat investasi, Kepala Otorita IKN menjelaskan peluang investasi masih terbuka di delapan zona lainnya.
“Dapat saya sampaikan pada hari ini, kami telah oversubscribed. Jumlah investor yang menyatakan minat untuk berinvestasi di kawasan ini sudah mencapai 25 kali lebih banyak dari kapasitas yang tersedia,” ungkap Bambang.(*/Editor : Yuliawan Andrianto)