Poskaltim.id, Samarinda — Presiden RI Joko Widodo bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Doni Monardo yang juga merupakan Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk dapat mengunduh aplikasi Peduli Lindungi.
Aplikasi Peduli Lindungi adalah aplikasi yang dikembangkan untuk membantu instansi pemerintah terkait dalam melakukan pelacakan untuk menghentikan penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19).
Aplikasi ini mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelusuran riwayat kontak dengan penderita Covid-19 dapat dilakukan.
Pengguna telepon harus selalu mengaktifkan mode bluetooth untuk dapat menerima informasi secara real time tentang informasi Covid-19 yang sedang mewabah.
Setelah Poskaltim.id mencoba memasang aplikasi ini melalui Playstore, tidak lama operator mengirimkan kode otorisasi yang dilanjutkan dengan pengisian nama, alamat surel hingga pengisian Nomor Induk Kependudukan di KTP.
“Setelah aplikasi ini aktif kita diberi tahu dimana kita berada, baik di zona hijau, kuning atau merah. Namun aplikasi ini belum efektif di Kota Samarinda karena aplikasi ini hanya menggambarkan daerah dengan zona hijau (tanpa pasien Positif Covid-19). Padahal di Samarinda hampir seluruh kecamatannya terdapat pasien Positif virus berbahaya ini,” ujar Joe, yang memasang aplikasi ini di smartphone androidnya, Selasa (12/5).
Pengguna aplikasi ini juga akan mendapatkan notifikasi jika berada di keramaian atau berada di zona merah, yaitu area atau kelurahan yang sudah terdata bahwa ada orang yang terinfeksi Covid-19 positif atau ada Pasien Dalam Pengawasan.
Dijelaskan Joe, aplikasi ini sebenarnya dapat sangat bermanfaat, sehingga pemilik telepon dapat mengetahui informasi terbaru tentang daerah aman dan daerah berbahaya Covid-19, serta informasi lainnya.
Informasi lainnya adalah aplikasi ini juga dapat memberi tahu pemegang telepon dimana saja wilayah-wilayah yang sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara nasional.
“Kita tidak tahu yah kenapa aplikasi ini tidak maksimal di samarinda. tetapi secara keseluruhan aplikasi ini sangat berguna,” ujarnya.(Yuliawan Andrianto/Foto: Istimewa)