PosKaltim.id Informatif dan Mencerdaskan
Pelayanan sebuah homestay tidak hanya sekadar menampung orang yang datang menginap. Pelayanan homestay yang baik, dan berstandar haruslah mampu memberikan kesan yang mendalam bagi tamu, layaknya sebuah keluarga.
“Jadi ibu dan bapak pemilik homestay harus mampu menyambut tamu yang datang sebagai sebuah keluarga. Tidak saja memberikan pelayanan yang baik tetapi mampu menjelaskan apa yang diinginkan tamu, mengobrol ringan dan menjelaskan potensi yang dimiliki oleh desa kita,” ujar dosen Politeknik Negeri Samarinda (POLNES), I Wayan Sudarmayasa,.S.ST.Par.,M.Par, saat mendata jumlah homestay di Desa Wisata Pela, Kecamatan Kota Bangun, Kabupaten Kutai Kartanegara, Sabtu (19/6/2021).
Politeknik Samarinda (POLNES), khususnya Jurusan Pariwisata telah melakukan standarisasi rumah warga yang akan dijadikan homestay seiring dengan meningkatnya kunjungan wisata ke Desa Wisata Pela, yang telah dirintis oleh Kelompok Sadar Wisata Bekayuh, Beumbai, Bebudaya (Pokdarwis 3 B).
Setiap akhir pekan, kebutuhan akan rumah inap warga ini semakin bertambah. Setiap pekan, rumah warga yang terpakai antara dua-hingga tiga rumah. Setiap rumah mampu menampung hingga 15 orang. Kebutuhan akan homestay ini akan meningkat hingga 10 rumah, manakala ada festival tahunan, pesta adat hingga rombongan tur berkelompok.
Dalam jangka panjang, dibutuhkan homestay yang mampu menampung berapa pun tamu yang datang. Apalagi atraksi melihat sunset di Danau Semayang, melihat proses pencarian ikan hingga berburu kemunculan mamalia Pesut Mahakam, selalu menjadi momen yang ditunggu oleh tamu.
Dalam kegiatan pengabdian perguruan tinggi, POLNES mendampingi sembilan homestay untuk di data kelengkapannya. Tidak itu saja, pemilik rumah juga diajarkan bagaimana cara memperoleh bantuan modal dari pemerintah daerah.
Bahkan, melalui bimbingan Wayan Sudarmayasa dan dosen arsitektur Anna Rulia, ST., M.Sc, pemilik rumah diajarkan bagaimana cara melipat serbet dan cara mendekorasi rumah yang kekinian.
Wayan Sudarmayasa dan Said Keliwar, S.ST.Par, dibantu beberapa orang mahasiswa, mendata satu per satu rumah warga yang disiapkan dalam penambahan homestay ini. Setiap rumah di data kelengkapannya. Berapa jumlah kamarnya, bagaimana kelengkapan kamar tidur, penerangan, ventilasi udara hingga penyediaan tempat sampah dan buku tamu. Bahkan, mereka juga mengamati tata letak dapur, hingga kebersihan toilet dan kamar mandi.
Seorang warga bernama Noor Amaliyah mengucapkan terima kasih kepada Politeknik Negeri Samarinda (POLNES), khususnya Jurusan pariwisata yang terus mendampingi warga Desa Wisata Pela dalam pengembangan desa mereka.
“Sebagai perwakilan warga, kami sangat berterima kasih atas pendampingan yang dilakukan oleh POLNES. Dengan begitu warga bisa memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam penyambutan dan penerimaan tamu yang datang,” ujarnya.
Sementara itu, Alimin, Ketua Pokdarwis 3B menjelaskan, dari setiap tamu yang datang, dikenakan biaya Rp 150 ribu per orang setiap harinya, Tidak saja fasilitas akomodasi yang didapatkan, namun tamu juga disuguhkan makan sebanyak tiga kali, pagi, siang dan makan malam.
Sedangkan untuk transportasi kapal antar-jemput dari ibu kota kecamatan menuju Desa Pela yang berjarak sekitar 3 Km, rombongan tamu yang datang berkelompok, di tarif sebesar Rp300.000 pergi-pulang.
“Transportasi ini tergantung banyaknya tamu, kapal yang digunakan dan sudah termasuk kapal untuk berwisata ke Danau Semayang, baik melihat Pesut Mahakam, maupun melihat sunset atau sunrise,” jelas Alimin.(Yuliawan Andrianto).
