Poskaltim.id, Tenggarong — Pemerintah Kelurahan Melayu, Kecamatan Tenggarong saat ini tengah mengembangkan bank sampah untuk mengelola limbah terbuang dari warga.
Limbah padat seperti plastik dan beberapa bahan daur ulang lainnya ternyata masih memiliki nilai ekonomis jika didaur ulang kembali menjadi produk-produk yang berguna bagi masyarakat.
Bank sampah yang akan dikembangkan sebanyak lima unit bank sampah yang tersebar di wilayahnya. Tumpukan sampah yang tidak berharga akan dijadikan salah satu sumber pendapatan baru bagi warga dalam pengelolaan bank sampah ini.
Lurah Melayu, Aditiya Rakhman menyebutkan untuk saat ini dalam menunjang hal tersebut, pihaknya sedang dalam proses pencarian lahan dan bangunannya.
Program ini tidak berjalan mulus karena terkendala lokasi dan gedung yang belum ad. Sehingga dirinya menargetkan pada 2024 bank sampah di Kelurahan Melayu sudah bisa berjalan. Tentunya beroperasinya bank sampah ini dengan pemenuhan peralatan, salah satunya mesin pencacah sampah.
“Rencana itu yang akan kami buat kalau sudah ada bangunannya,” jelasnya.
Aditiya menambahkan sejauh ini sudah ada empat unit bank sampah yang dikelola warga Kelurahan Melayu. Meski diakuinya belum berjalan secara maksimal karena kultur kebiasaan dan wilayah masing-masing RT, serta masih kurangnya kesadaran warganya.
Setidaknya ada 5 Rukun Tetangga (RT) yang kini memiliki bank sampah. Masing-masing di Kelurahan Induk satu unit. Sisa ya masing-masing satu unit di RT 47, RT 38, RT 42 dan RT 44.
“Jadi rencana empat unit bank sampah itu yang akan kami kembangkan. Karena dari situ dalam proses pengelolaan sampah dan proses penjualannya sudah dirasakan tepat,” ucapnya. (shf/adv/diskominfo-kukar)