Poskaltim.id, Tenggarong — Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura mengusulkan kepada Pemkab Kutai Kartanegara agar lingkungan Museum Negeri Mulawarman Tenggarong dan sekitarnya menjadi kawasan budaya. Usulan yang disampaikan ini nantinya diharapkan wisatawan yang masuk di area tersebut, wajib mengenakan pakaian adat setempat, misalnya saja menggunakan Pesepu.
Pesepu adalah baju atasan berbahan beludru warna hitam, dengan lengan panjang dan kerah tinggi. Celana yang dipakai adalah celana panjang warna sama dengan baju. Untuk kaum wanita, mereka akan memakai sanggul atau gelung kutai, yang bagian muka sanggul ditusuk kembang goyang dari logam bersepuh emas.
Hal ini disampaikan langsung oleh kerabat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Muhammad Heriansyah, gelar Pangeran Noto Negoro menyampaikan usulan tersebut usai ritual merebahkan tiang Ayu di Keraton, Museum Negeri Mulawarman Tenggarong., pada (2/10/2023).
“Kita ingin melestarikan agar Tenggarong yang sudah berusia 241 tahun, benar-benar dimaknai menjadi kota budaya. Wilayah keraton dan kedaton bisa ditetapkan wilayah budaya, jadi yang masuk kawasan wajib memakai pakaian adat seperti Pesepu dan lain-lain,” ucap Heriansyah.
Menurutnya, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura juga memberikan apresiasi kepada pemerintah kabupaten yang telah membangun sejumlah area publik yang diberi nama yang berhubungan dengan kesultanan, seperti Menara Mahkota Tuah Himba dan Taman Keraton Titik Nol Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Disisi lain pihaknya juga mengusulkan kapal Kartanegara yang berada di Waduk Panji Sukarame, kendaraan dari Sultan AM Parikesit dalam menjalankan roda pemerintah, hadiah dari pemerintah Belanda bisa di pindahkan ke kawasan Tanjung di tepi Mahakam.
“Ada nilai-nilai sejarah yang bisa diwariskan kepada generasi muda. Bisa menjadi ikon objek wisata daripada kondisi memprihatinkan. Kami berharap niat baik dan kesultanan bisa diterima dan ditindaklanjuti,” harapnya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah menerima baik dan siap mengkaji sejumlah usulan yang disampaikan, terkait ingin ditetapkannya kawasan Museum menjadi kawasan budaya.
Edi menambahkan pemerintah kabupaten mendukung sepanjang itu bagian sarana dan prasarana. Sejarah yang diketahui oleh generasi dan mempunyai daya tarik untuk Kota Tenggarong.
“Untuk pengembangan pariwisata, saya kira kami akan support (dukung) semua dalam persoalan itu,” ucap Edi Damansyah. (shf/adv/diskominfo-kukar)