Poskaltim.id, Balikpapan — Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Edi Damansyah didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Sunggono dan beberapa perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, mengikuti Rapat koordinasi bersama Pj. Gubernur Kaltim Akmal Malik terkait pembangunan pertanian.
Acara yang digelar di hotel Platinum Balikpapan, pada Senin malam (23/10/2023). Dalam rakor tersebut juga hadir akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM), ketua Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana dan ketua KTNA Kaltim Wisdianto.
Bupati Edi Damansyah dalam penyampaiannya mengatakan pembangunan pertanian terintegrasi berbasis kawasan di Kukar yaitu pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif salah satu fokus dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021 – 2026.
Diterangkannya, Kukar memilih mengandalkan beberapa sektor tersebut karena dari lima kawasan yang sudah ditetapkan untuk pertaniannya sudah berjalan baik pengembangan padi sawah. Selain itu juga usaha pertanian hortikultura, peternak dan perikanannya terdapat dalam satu kawasan, dan sumber daya petani juga sudah ada.
“Jadi fokusnya memang, cita-citanya nanti ingin mendorong bagaimana optimalisasi peningkatan produktivitas dengan melengkapi infrastruktur tani seperti jalan usaha tani, irigasi embung, Alsintan dan pengembangan sumber daya manusianya,” papar Edi Damansyah.
Bupati Kukar ini berharap upaya yang dilakukan dapat meningkatkan produktivitas petani, dan di lahan-lahan yang sebelumnya hanya bisa panen dua kali, diusahakan dapat panen tiga kali setahun.
Melalui Pj Gubernur, Edi Damansyah berharap pembangunan pertanian terintegrasi berbasis kawasan ini bisa ditingkatkan dengan pemerintah provinsi untuk berbagai dukungan, misalnya saja Alsintan, pupuk dan lainnya.
Sementara itu, Sekda Sunggono menambahkan terdapat Lima kawasan sebagai pilot projek pembangunan pertanian terintegrasi berbasis kawasan, yaitu Kecamatan Marangkayu, Kecamatan Sebulu – Muara Kaman, Tenggarong – Loa Kulu, Tenggarong Seberang I dan Tenggarong Seberang II.
Disebutkan Sekda tujuan pembangunan pertanian terintegrasi berbasis kawasan dengan tujuan menjaga konsistensi pembangunan pertanian berbasis potensi wilayah, meningkatkan nilai tambah pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan petani secara bertahap.
“Dengan begitu diharapkan efisiensi dan efektivitas pembiayaan pembangunan daerah, dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru, sebagai pendorong pembangunan ekonomi wilayah secara gradual,” ujar Sunggono.(wik/adv/diskominfo-kukar)