Poskaltim.id, Samarinda – Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Isran Noor menjelaskan jika rencana lelang karbon akan dilakukan oleh Bank Dunia (World Bank) di Republik Mozambik, pada Juni mendatang. Hal tersebut dikatakan Isran Noor saat memimpin rapat di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim pada Senin (3/4/2023).
Menurut Gubernur Kaltim ini, Kaltim sangat berkepentingan dengan agenda World Bank terkait perdagangan karbon tersebut karena Indonesia yang diwakili oleh Kaltim merupakan salah satu negara penghasil karbon di dunia. Terlebih, pasca perhitungan awal emisi karbon Kaltim sebesar 30 juta ton dan tersisa 8 juta ton gas buang yang bisa dilelang secara terbuka.
Bahkan, ujar Isran, tim World Bank saat workshop di Jakarta Tim Forest Carbon Partnership Facility – Carbon Fund (FCPF-CF) menyatakan bahwa Kaltim diberi kesempatan untuk bisa melakukan lelang karbon tersebut.
Namun, tetap dalam pendampingan Tim FCPF dari Bank Dunia akan dilakukan verifikasi dan perhitungan ulang akan potensi emisi karbon Kaltim.
Sementara itu, Sekda Kaltim Sri Wahyuni yang mengikuti rapat dengan World Bank di Jakarta beberapa waktu lalu menyatakan workshop Tim World Bank dan FCPF-CF itu paling tidak memberikan pemahaman tentang peluang perdagangan karbon berikutnya.
“Pertama, tetap skemanya perdagangan karbon melalui World Bank, tapi kesepakatan harganya ditetapkan oleh pihak Bank Dunia. Kalau ternyata tidak ada kesepakatan dengan World Bank, maka Kaltim bisa melakukan lelang terbuka untuk sisa karbon yang dimiliki,” jelasnya.
Meski demikian, Sri Wahyuni meyakini Kaltim mampu menjual sisa karbon sekitar 8 juta ton dengan harga lebih baik. “Kemarin kita hanya dihitung USD 5 per ton. Semoga info (dari lelang) di Mozambik nanti bisa lebih baik harganya,” harapnya.(yul/adv/kominfokaltim)