Poskaltim.id, Samarinda – Tim dosen Program Studi D4 Akuntansi Manajerial Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda, melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi sebagai bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat.
Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah kegiatan penguatan lulusan SMK Bidang Akuntansi untuk Sertifikasi Kompetensi dengan mengangkat tema “Penguatan Lulusan SMK Bidang Akuntansi untuk Sertifikasi Kompetensi di Kalimantan Timur”.
Retno Maninggarjati mengatakan, kegiatan ini merupakan salah salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh tim dosen Program Studi D4 Akuntansi Manajerial Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda.
Bertindak sebagai Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat adalah E. Retno Maninggarjati, S.E., M.Bus., dengan anggota Ibrahim Musa, S.E., M.Bus. dan Ratna Wulaningrum, S.E., M.Si., serta melibatkan staf tenaga kependidikan Tajuddin, SE dan seorang mahasiswa, Intan Sriyanti.
Acara yang berlangsung pada tanggal 31 Agustus 2022 tersebut dilaksanakan di Hotel Grand Sawit Samarinda dan dibuka oleh Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda, Dr. Sudarlan, S.E.,M.T.,
Dr. Sudarlan dalam sambutannya mengharapkan hasil diskusi dan sharing dapat bermanfaat bagi peserta dan pihak terkait dalam usaha meningkatkan kualitas lulusan SMK di Kaltim.
Pada kegiatan tersebut diikuti beberapa perwakilan ketua yayasan, kepala sekolah SMK di beberapa kota diantaranya kota Samarinda, Bontang, Balikpapan dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Hadir sebagai narasumber kegiatan adalah Dr. Rediyono, S.H., M.M., yang menyampaikan materi isu-isu utama yang dihadapi siswa-siswi SMK dalam mewujudkan lulusan kompeten yang berdaya saing guna mencapai serapan lulusan yang tinggi.
Seluruh peserta mengikuti kegiatan dengan antusias yang sangat tinggi. Diskusi yang berjalan setelah pemaparan materi oleh narasumber menjadi masukan yang penting terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi di sekolah.
“Program sertifikasi lulusan sangat penting untuk diperhatikan tidak saja oleh sekolah, namun juga pemerintah dan orang tua/wali murid. Sosialisasi yang lebih masif sangat diperlukan oleh sekolah terkait sertifikasi kompetensi bagi siswa dan lulusan sekolah,” ujar Retno. (editor : yuliawan andrianto/adv)