Poskaltim.id, Bali – Sektor pariwisata yang dimiliki oleh Provinsi Kalimantan Timur sangatlah eksotis. Pariwisata minat khusus seperti eko-wisata, dipastikan dapat menarik banyak wisatawan manca negara.
Dalam rilis yang diterima redaksi Poskaltim.id, untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dan investasi, khususnya di sektor pariwisata tersebut, Pemprov Kaltim mengikuti The Regional Invesment Forum of East, bertempat di Bali Dynasty Resort, Denpasar, pada Kamis (28/7/2022).
Kegiatan ini dibuka oleh Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor, serta dihadiri oleh perwakilan Kementerian Investasi, Kemenkomarinves, Pemprov Kaltim dan Pemprov Bali, duta besar negara sahabat, konsulat jenderal, serta para pelaku usaha dan investor.
Gubernur Kaltim, Isran Noor dalam sambutannya mengatakan pemerintah daerah tidak bisa hanya bergantung pada perhatian pusat dalam semua pembangunan termasuk pembangunan sektor pariwisata.
“Tidak apa-apa. Kita usaha sendiri jangan bergantung APBN. Makanya, tepat sekali kalau kita mulai menggandeng para pengusaha wisata di Bali. Sebab magnet terbesar wisata Indonesia itu adalah Bali. Mereka yang bisa mengatur dan mendesain paket wisata yang terbaik,” ujar Isran Noor yang didaulat untuk membuka acara ini.
Regional investment Forum merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh Regional Investor Relations Unit (RIRU) Kaltim untuk mempromosikan proyek investasi strategis kepada investor potensial.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Ricky P. Gozali dalam menyampaikan perkembangan terkini perekonomian di level global dan nasional. Perekonomian Kaltim menurutnya, bergerak positif sejak empat triwulan terakhir dan tercatat tumbuh sebesar 1,85 persen pada triwulan pertama 2022.
“Pertumbuhan ekonomi ini terjadi seiring dengan melandainya kasus Covid-19 dan mulai pulihnya demand domestik dan global serta harga komoditas yang berada di level tinggi,” jelasnya.
Kinerja investasi Kaltim, jelas Ricky, baik Foreign Direct Investment (FDI) maupun Domestic Direct Investment (DDI) juga mengalami pertumbuhan signifikan masing-masing sebesar 236,98 persen (yoy) dan 158,90 persen (yoy).
Ditambahkannya, jika Kaltim menempati urutan ke-4 provinsi dengan realisasi FDI terbesar dan urutan ke-12 untuk realisasi DDI terbesar se-Indonesia. Selain itu, penetapan Kaltim sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN) juga mendukung iklim investasi di Kaltim menjadi semakin bergairah dan membuka peluang investasi bagi daerah sekitarnya.
Dengan mengangkat tema “The Marvelous Coastal Ared and Outer Islands of Berau Regency”, dalam kesempatan tersebut dilakukan promosi potensi-potensi pariwisata di Provinsi Kaltim, khususnya potensi pariwisata di Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Berau, Ilyas Natsir, melakukan project expose untuk “Model Bisnis Ekowisata Berkelanjutan” di kawasan Pulau Kaniungan Besar dan Teluk Sumbang dengan nilai investasi diperkirakan sebesar Rp 41 Miliar.
Terdapat empat investor yang berminat yaitu Samudera Indonesia, Nawacita Pariwisata Indonesia, Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) dan Indonesian Nation Shipowners Association (INSA) yang menunjukkan ketertarikan lebih untuk melakukan investasi pada bidang pembangunan infrastruktur, pengembangan eco-tourism, dan fasilitas penunjang lainnya.
“Ke depan, diperlukan sinergi antara berbagai pihak dan pemangku kebijakan di Kalimantan Timur untuk dapat menggiring tindak lanjut kegiatan promosi investasi menjadi realisasi investasi yang konkrit untuk Kaltim yang maju dan sejahtera,” ujar Ricky P Gozali.(*)