Otorita IKN Pastikan Tidak Ada Kasus Malaria di IKN

Poskaltim.id, Nusantara —  Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memastikan  tidak ada kasus malaria yang berasal dari kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Kasus malaria yang ditemukan di wilayah IKN beberapa waktu lalu bukan berasal dari IKN melainkan berasal dari luar wilayah IKN.

“Beberapa waktu yang lalu ditemukan kasus malaria. Begitu pelacakan ternyata itu bukan dari IKN melainkan pekerja dari luar IKN yang kebetulan bekerja di situ,” ujar Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat OIKN Alimuddin, dalam rilis yang diterima redaksi pada Minggu malam (7/5/2022).

Hal tersebut dikonfirmasi oleh Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU) Ponco Waluyo yang sudah sejak tahun 1992 terlibat dalam penanganan kasus malaria.

“Kasus terakhir yang kita temukan di wilayah yang sekarang menjadi IKN itu di bulan November tahun 2018. Itu kita temukan kasus indigenous terakhir yang di situ dan sampai sekarang tahun 2023 tidak pernah lagi kita temukan kasus indigenous,” terang Ponco.

Beberapa kasus malaria yang ditemukan di wilayah IKN merupakan kasus impor dari tempat lain. “Misalnya kasus di Persemaian Semoi kemarin, itu ternyata bukan kasus asli dari yang digarap IKN saat ini. Itu kasus dari luar yaitu beberapa kasus yang positif dari pekerja daerah aliran sungai yang menanam sepanjang jalur yang ada di IKN,” ungkap Ponco.

Senada dengan pernyataan tersebut, Tim Kerja Malaria Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Helen Dewi Prameswari tidak menemukan malaria di IKN.

“Temuan yang dilakukan oleh Kemenkes menunjukkan bahwa di kawasan IKN khususnya KIPP tidak ditemukan adanya malaria,” ujarnya.

Menurut Helen permasalahan malaria di wilayah IKN sebenarnya karena berasal dari wilayah lintas batas yang berbatasan dengan Kabupaten PPU, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Kutai Barat. Tingginya angka kasus malaria di Kabupaten PPU merupakan muara kasus dari wilayah lintas batas kabupaten tersebut, di mana pada Kabupaten PPU terdapat satu Puskesmas Rawat Inap yang menjadi rujukan dari wilayah perbatasan tersebut, yaitu Puskesmas Sotek di Kabupaten PPU. Hal tersebut disebabkan akses jalan yang bisa dilewati dari perbatasan hanya ke Kabupaten PPU.

Tim Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU) telah melakukan survei untuk kelompok pekerja yang berisiko.  Menurut keterangan Ponco, pihaknya telah melakukan sampel yang di pekerja konstruksi.

“Itu kita lakukan pemeriksaan hingga saat ini belum ada yang terpapar kasus malaria. Jadi sebenarnya itu aman,” ucapnya.(Editor: Yuliawan Andrianto/Foto-foto: Istimewa)

About Redaksi

Check Also

FIFGROUP Apresiasi Pelanggan Setia Dengan “Grebeg Samarinda”

Poskaltim.id, Samarinda — FIFGROUP Samarinda menggelar acara “Grebeg Samarinda Spesial Pelanggan Istimewa”  sebagai ungkapan rasa …

PWI Kukar Gelar Literasi Media terhadap Penguatan Ketahanan Keluarga

Poskaltim, KUKAR – Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Kutai Kartanegara (PWI Kukar) menjadi tuan rumah pelaksanaan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *