Poskaltim.id, Banyuwangi — Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, mencatat penumpang Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali bertambah menjadi lima orang.
Sedangkan korban yang selamat tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di lintasan Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi)-Pelabuhan Gilimanuk (Bali) pada Rabu (2/7) malam pukul 23:35 WIB sebanyak 28 orang (sebelumnya dicatat tim SAR gabungan 31 orang).
“Sampai dengan pukul 13:30 WIB, tim SAR gabungan mencatat ada lima orang korban meninggal dunia,” ujar Koordinator Pos SAR Banyuwangi Wahyu Setia Budi di Banyuwangi, Kamis.
Dengan demikian, dari 65 orang penumpang termasuk ABK KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam itu, sampai dengan Kamis sore tercatat ada 32 orang penumpang masih dinyatakan hilang dan sedang dalam pencarian tim SAR gabungan.
Sementara itu, cuaca Ekstrem di perairan Selat Bali yang menjadi lokasi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya, menjadi tantangan tersendiri dalam proses pencarian dan evakuasi korban.
Prakirawan BMKG Banyuwangi, Yustoto Windiarto mengatakan bahwa cuaca ekstrem terjadi karena ada aktivitas dinamika atmosfer MJO (Osilasi Madden-Julian), sehingga ada potensi turun hujan ringan hingga sedang.
“Ini fenomena atmosfer yang ditandai dengan pergerakan gelombang aktivitas konveksi (awan dan hujan) dari Samudra Hindia ke Samudra Pasifik di wilayah ekuatorial dalam periode sekitar 30-60 hari,” ujar Yustoto.(zis).