Poskaltim.id, Balikpapan – Saat memberikan sambutan pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Ekoregion Kalimantan 2023 di Balikpapan, Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menegaskan agar masyarakat jangan ragu dan pesimistis dalam melihat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim.
“Harus disampaikan, karena kita sudah mempersiapkan segala hal terkait merestorasi hutan, yang selama ini kawasan IKN ada masuk hutan produksi. Sudah ada pusat persemaian, pembibitan yang dapat memproduksi 20 juta bibit pohon unggulan untuk menghijaukan kawasan IKN,” ujarnya pada Selasa (07/03/2023).
Di hadapan peserta Rakornas Ekoregion yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia ini Isran Noor menyambut kegiatan ini yang membahas perubahan iklim dan dihadiri peserta dari luar Kaltim seperti dari Sumatra, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi Maluku Utara dan Papua.
“Kita akan membahas hal-hal mengenai perubahan iklim termasuk teknologi dalam bagaimana kita menjaga membangun, pengendalian kualitas lingkungan hidup di Indonesia khususnya di Kalimantan, termasuk pembangunan IKN,” ujarnya.
Menurut Isran rakor ini nantinya peserta dapat mengetahui dan dapat menjadi rujukan atau pelajaran informasi penting agar dapat diaplikasikan di masing-masing region.
“Amanat saya kepada seluruh peserta rapat kerja hari ini agar memberikan informasi yang sama kepada masyarakat. Jangan ada rasa pesimistis atau merasa (pembangunan IKN) mengganggu lingkungan hidup,” ujarnya.
Dijelaskan Isran dari 250 ribu hektar kawasan IKN nantinya maksimal 12 persen yang dijadikan kawasan pemerintahan, sisanya adalah kawasan hijau hutan. Sehingga pemindahan ibu kota negara di Kaltim memiliki konsep forest city dengan memastikan pembangunan kota tetap mempertahankan fungsi hutan, keanekaragaman hayati dan tidak merusak lingkungan.
“Nantinya transportasi di IKN itu menggunakan bahan-bahan yang tidak menggunakan BBM fosil tetapi menggunakan elektrik atau listrik. Kita akan menekan polusi seminimal mungkin,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Bambang Hendroyono, menyampaikan saat ini, pihaknya sedang fokus untuk melakukan sosialisasi, yang pertama menyangkut perubahan iklim, yang kedua keragaman hayati dan yang ketiga pencemaran dan perusakan lingkungan.
Hal ini, lanjut Bambang, harus terus dijaga dan dikawal, seluruh UPT harus berkoordinasi di setiap institusi. Sebagaimana sinergitas Kementerian LHK, Pemerintah Provinsi di seluruh Kalimantan dalam menjaga keberlangsungan fungsi lingkungan.
“Perencanaannya harus matang tidak bisa lagi tidak terintegrasi dengan pusat, provinsi, kabupaten karena isu lingkungan ini sampai ada di tingkat kabupaten,” katanya.
Ia menegaskan bahwa pemahaman bersama terhadap pencegahan, pemulihan lingkungan kehutanan tersebut harus satu kesatuan. Hal yang menarik kalau di Kalimantan, keberlanjutan fungsi lingkungan hidup dalam sisi strategis rencana IKN.
“IKN ini menjadi model yang keberlanjutan pada fungsi lingkungan hidup yang ditandai dengan lima pilar yang pertama diantaranya adalah fungsi udara dengan kita tetap menjaga atmosfer, kita jaga air, kita jaga laut, kita jaga lahan. Kita kawal sejak dini dengan mengedepankan prinsip-prinsip lingkungan hidup yang berkesinambungan,” ujarnya.(adv/diskominfokaltim)