Ketua Askab PSSI Kubar, Tedy Rakhmat menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban atas kejadian insiden yang terjadi di lapangan dalam rangka HUT kemerdekaan RI ke-78

Askab PSSI Kubar Investigasi Insiden Sepakbola di Muara Tae

Poskaltim.id, Sendawar —  Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Kutai Barat (Kubar) melakukan investigasi ke Kampung Muara Tae menyusul meninggalnya pemain sepakbola usai terjadi benturan saat pertandingan klub Kampung Sangsang FC melawan Kampung Betung FC, pada Jumat(21/7/2023).

Pertandingan sepakbola antar kampung ini digelar untuk merayakan HUT Kemerdekaan ke-78 Republik Indonesia tersebut tentunya disambut meriah masyarakat. Pada pertandingan tersebut , penjaga gawang Kampung Betung FC bertabrakan dengan striker Kampung Sangsang FC saat penjaga gawang akan mengamankan gawangnya menjelang akhir babak pertama.

Sebelumnya, Betung FC telah memimpin dengan skor 4-0. Insiden terjadi ketika bola dari tengah lapangan diumpan ke sayap. Bola kemudian diteruskan ke penyerang (striker) di depan gawang. Bola berhasil diperoleh striker dan membuahkan gol dan terjadi benturan. Wasit menyatakan gol tersebut sah karena tidak terjadi pelanggaran dan skor menjadi 4-1.

Usai terjadi benturan, wasit mendekati penjaga gawang yang masih tergeletak menanyakan kondisi untuk melanjutkan pertandingan. Penjaga gawang ternyata menyatakan tidak bisa melanjutkan pertandingan. Selanjutnya dirinya dibantu tim medis dibawa ke tribun panitia. Dalam kondisi sadar, pemain dibawa menggunakan ambulance ke Puskesmas Siluq Urai di Kampung Blusuh.

Ketua Panitia Penyelenggara,  Urbanus Udek Yanto saat ditemui mengatakan, pertandingan yang digelar Kamis 20 Juli 2023 tersebut akhirnya dihentikan. Panitia terpaksa menghentikan pertandingan setelah 30 menit kemudian mendapat kabar dari tim medis pemain tersebut meninggal dunia di Puskesmas.

Korban saat diberikan pertolongan oleh tim medis di luar lapangan sebelum di bawa ke Puskesmas terdekat dan meninggal dunia beberapa saat kemudian.

Setelah melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan PT ARI dan juga Kampung Betung, Kampung Sangsang serta tuan rumah Kampung Muara Tae, panitia sepat memulangkan korban ke tempat asalnya di Kota Lebak, Provinsi  Banten.

Petinggi Kampung Muara Tae,  Santi saat memberikan keterangan menyatakan turut berbela sungkawa atas kejadian yang menimpa penjaga gawang  dari salah satu pemain klub Kampung Betung FC.

Menurutnya, insiden murni kecelakan yang terjadi di lapangan. Kedua pemain bertabrakan saat berlaga di lapangan. Tidak ada unsur kekerasan maupun kesengajaan yang terjadi.

“Kami semua dari pihak penyelenggara maupun panitia tidak menginginkan ini semua terjadi,” katanya.

Ia mengatakan, secara pribadi petinggi Santi sangat terpukul dan kaget melihat kejadian tersebut. Baru pertama kali ini Kampung Muara Tae menyelenggarakan turnamen sudah dihadapkan dengan kejadian yang sama sekali di luar dugaannya.

Dikatakannya, ke depan pihak kampung maupun panitia akan lebih hati-hati lagi dan akan selalu mengevaluasi agar lebih baik lagi. Hasil mediasi dengan dengan pihak perusahaan PT ARI tempat korban bekerja hanya meminta korban atau jenazahnya dipulangkan ke Kampung halamannya yang berada di daerah Lebak, Provinsi Banten.

“Pihak kampung dan panitia penyelenggara berkoordinasi dengan klub serta perusahaan sepakat mengumpulkan sumbangan untuk menanggung biaya pemulangan jenazah ke tempat asalnya,” jelasnya.

Sementara wasit yang memimpin pertandingan menyatakan tidak melihat adanya pelanggaran dan mengesahkan gol ke gawang Kampung Betung FC.  Setelah kiper menyatakan tidak sanggup melanjutkan pertandingan dan ditangani tim medis, pertandingan masih berlanjut hingga tiga menit kemudian mengakhiri babak pertama.

Kapolsek Jempang, Iptu Sunarto saat dikonfirmasi terkait penanganan insiden tersebut berharap pihak panitia penyelenggara dan juga pihak PSSI punya rasa empati untuk membantu keluarga korban. Tentunya keluarga korban memerlukan biaya untuk acara pemakaman saat korban telah tiba di kampung halaman. 

“Kami mohon kepedulian dari pihak panitia penyelenggara,” ungkapnya.

Dikatakan, jika melihat kejadian di lapangan ia menilai memang insiden murni kecelakaan  dan tidak ada unsur kekerasan maupun kesengajaan. Kedepannya apabila pertandingan mau dilanjutkan agar segera dievaluasi lagi. Terutama dari medis, perangkat pertandingan dan sebagainya yang berhubungan dengan acara tersebut.

Sementara itu Ketua Askab PSSI Kubar, Tedy Rakhmat menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban atas kejadian insiden yang terjadi di lapangan dalam rangka HUT kemerdekaan RI ke-78 yang diselenggarakan oleh Kampung Muara Tae.

Saat ini Askab Askab PSSI masih mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai pihak terkait insiden tersebut, secara kasat mata Askab PSSI menelaah pernyataan sementara dari beberapa pihak bahwa insiden tersebut adalah murni kecelakaan tanpa unsur sengaja .

 “Untuk sementara turnamen antar kampung tersebut kita hentikan,”kata Tedy Rakhmat didampingi wakilnya  Arifin sekretaris Suwanto dan bendaharanya Norman.(Fin)

About Redaksi

Check Also

FIFGROUP Apresiasi Pelanggan Setia Dengan “Grebeg Samarinda”

Poskaltim.id, Samarinda — FIFGROUP Samarinda menggelar acara “Grebeg Samarinda Spesial Pelanggan Istimewa”  sebagai ungkapan rasa …

PWI Kukar Gelar Literasi Media terhadap Penguatan Ketahanan Keluarga

Poskaltim, KUKAR – Persatuan Wartawan Indonesia Kabupaten Kutai Kartanegara (PWI Kukar) menjadi tuan rumah pelaksanaan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *