Poskaltim.id, Samarinda – Kegiatan Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 yang digagas oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (BI Kaltim) serta menghasilkan banyak peluang investasi.
Kepala BI Kaltim, Budi Widihartanto mengatakan Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan serta meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja.
“MIF 2025 merupakan komitmen nyata Kaltim dalam mempercepat transformasi ekonomi melalui investasi dan memperkuat peran strategisnya sebagai gerbang pembangunan Ibu Kota Nusantara,”ujarnya pada Selasa (14/10/2025).
Kepala Kantor BI Kaltim ini juga menyampaikan investasi memiliki peran penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kaltim dan juga mendukung penciptaan lapangan kerja sekaligus mendorong proses hilirisasi serta realisasi pengembangan investasi pada kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus di Kaltim.
Pada triwulan II 2025, kontribusi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mencapai 35,47% dari total PDRB Kaltim, dengan korelasi tinggi terhadap realisasi investasi (PMDN dan PMA) sebesar 90%.
Pertumbuhan ekonomi Kaltim pada triwulan II 2025 tumbuh 4,69% (yoy), meningkat dibanding triwulan sebelumnya sebesar 4,08% (yoy), didorong oleh industri pengolahan yang tumbuh 15,12% (yoy), terutama melalui aktivitas di kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
“Lapangan usaha utama penopang ekonomi Kaltim terdiri dari sektor pertambangan (34,11%), industri pengolahan (20,33%), konstruksi (11,48%), pertanian (9,65%), dan perdagangan (7,54%),” jelas Budi.
Kegiatan MIF 2025 dibuka oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim , Sri Wahyuni. Pada kesempatan tersebut, Sri Wahyuni menegaskan komitmen Pemprov Kaltim dalam memperkuat peran RIRU.
Dalam MIF 2025 juga diluncurkan TRUSTER (Trade, Tourism, Industry, and Investment Center) sebagai platform digital promosi investasi serta diumumkan lima pemenang PIKAT 2025 yang akan melanjutkan pendampingan untuk membuat IPRO.
Selama kegiatan, tercatat 85 sesi One-on-One Meeting (O3M) antara calon investor dan 8 (delapan) proyek Investment Project Ready to Offer (IPRO), menghasilkan 8 Letter of Intent (LoI). Proyek Balikpapan Waste Management menjadi yang paling diminati dengan 15 pertemuan, disusul Oleochemical dan Oleofood di Special Economic Zone (SEZ) Maloy Batuta Trans Kalimantan.
Sebanyak 42 investor juga melakukan site visit ke proyek Balikpapan Waste Management untuk melihat langsung potensi pengembangan fasilitas pengelolaan limbah terintegrasi berbasis teknologi insinerator.(hms-bi/yul)
PosKaltim.id Informatif dan Mencerdaskan