Poskaltim.id, Samarinda — Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) cabang Samarinda bersinergi Pengurus Pusat ISEI dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan kegiatan Panel Discussion. Tema yang diangkat “Soemitronomics: Gagasan, Langkah, dan Pengaruh Ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo”.
Kegiatan ini bertujuan untuk membahas dan menganalisis gagasan, langkah, dan pengaruh ekonomi Soemitro Djojohadikusumo, serta mengeksplorasi relevansinya dalam konteks pembangunan ekonomi Indonesia saat ini baik di pusat maupun di daerah.
Kegiatan yang dilaksanakan bertempat di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Samarinda secara hybrid. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah prominent person baik dari tingkat pusat maupun daerah.
Adapun yang hadir secara luring yakni Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia sekaligus Ketua Bidang II Pengurus Pusat ISEI Amalia Adininggar Widyasanti, Ph.D, Guru Besar FEB Universitas Indonesia sekaligus Wakil Ketua Bidang II Pengurus Pusat ISEI Prof. Ari Kuncoro, serta Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Lambang Subagiyo, M.Si.
Selain itu, turut hadir secara daring Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia, Dr. Solikin M. Juhro, dan Guru Besar FEB Universitas Brawijaya sekaligus Pengurus Pusat Bidang III ISEI Prof. Ahmad Erani Yustika.
Kegiatan diawali dengan welcoming remarks dari Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Lambang Subagiyo.
Selanjutnya, keynote speech disampaikan oleh Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia yang menyoroti tiga poin utama implementasi pemikiran Soemitro Djojohadikusumo sebagai referensi dalam pengambilan keputusan.
Lebih lanjut, opening speech disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto. Dalam sambutannya disampaikan terkait kondisi dan perkembangan ekonomi Kaltim yang saat ini masih didominasi oleh sektor ekstraktif, yang juga menjadi pemicu semangat diversifikasi ekonomi daerah salah satunya melalui sinergi kajian percepatan Transformasi Ekonomi.
“Perlunya mengelaborasi lebih lanjut dari hasil diskusi terkait Soemitronomics melalui pembahasan berbagai hal, sudut pandang terutama berkaitan dengan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan, adil, dan inklusif bagi kesejahteraan masyarakat di Kaltim dan nasional,” ujar Budi pada Rabu (4/6/2025).
Pada kesempatan ini juga dilakukan penyerahan piagam penghargaan dari ISEI Cabang Samarinda kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kaltim (KPw BI Kaltim), sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi dan komitmen dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur yang berkelanjutan.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi panel discussion, dengan tiga narasumber utama yakni, Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, Guru Besar FEB Universitas Indonesia, serta Guru Besar FEB Universitas Brawijaya.
Dari diskusi tersebut, dapat disimpulkan arah pembangunan ekonomi Indonesia ke depan perlu berfokus pada pertumbuhan yang ditopang oleh pengembangan sektor pertanian dan industri, sebagai fondasi pembangunan ekonomi nasional.
Selain itu, pembentukan kelas menengah menjadi krusial untuk memperkuat daya beli domestik dan menciptakan pasar domestik yang stabil, sekaligus mendorong penguatan rantai pasok dalam negeri. Untuk itu, sumber daya domestik perlu diarahkan untuk menggerakkan kemajuan ekonomi melalui kemampuan riset, penguasaan teknologi, serta transformasi ke sektor industri.
“Tak kalah penting, penguatan perekonomian desa dan usaha kecil juga menjadi prioritas, dengan menempatkan koperasi sebagai lembaga strategis. Koperasi yang dikelola secara profesional dan berkelanjutan akan mampu menjadi pemberdayaan ekonomi rakyat, sekaligus memperkuat struktur ekonomi nasional dari bawah,” jelasnya.(*/yul)