Inflasi Desember Terkendali dan Berada di Bawah Inflasi Nasional

Poskaltin.id, Samarinda – Tingkat pergerakan Indeks Harga Konsumen atau tingkat  inflasi di Provinsi Kalimantan Timur pada Desember 2022 masih terkendali dengan mantap dan berada di bawah inflasi nasional.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim,  Dr. Yusniar Juliana Nababan menjelaskan inflasi di Kaltim yang merupakan gabungan dua Kota Samarinda dan Balikpapan pada Desember 2022 terjadi Inflasi sebesar 0,23 persen dengan tingkat inflasi tahun kalender dan tingkat Inflasi tahun ke tahun sebesar 5,35 persen.

“Pada Desember 2022 terjadi Inflasi untuk Kota Samarinda sebesar 0,26 persen dan Kota Balikpapan terjadi inflasi sebesar 0,20 persen,” ucapnya pada rilis inflasi bulanan di Kantor BPS Kaltim di Samarinda pada Senin (2/1/2023)..

Dijelaskan Yusniar Juliana, inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,79 persen. Kemudian kelompok penyediaan makanan dan minuman dan restoran sebesar 0,78 persen.

Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,53 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,33 persen dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,02 persen.

“Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan yaitu kelompok pakaian dan alas kaki mengalami penurunan sebesar 0,47 persen dan  kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami penurunan sebesar 0,27,” jelasnya.

Pada kelompok transportasi sebesar 0,14 persen dan kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,02 persen. Untuk kelompok pendidikan dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan pada bulan Desember 2022 cenderung stabil.

Sementara itu, di tempat yang berbeda, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur Ricky Perdana Gozali mengatakan periode Desember 2022 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,23 persen (mtm) atau 5,35 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat 0,66 persen (mtm) atau 5,51 persen (yoy) dan lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan Desember pada tahun– tahun sebelumnya.

Sedangkan kelompok pengeluarannya, capaian inflasi disebabkan oleh peningkatan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau.

“Tekanan inflasi tersebut tertahan di tengah deflasi kelompok transportasi,”paparnya dalam rilis resmi Bank Indonesia Kaltim pada Selasa (3/1/2023).

Dikatakannya, peningkatan harga pada komoditas harga pangan seiring dengan tingginya permintaan untuk menyambut Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Selain itu, peningkatan harga pangan khususnya komoditas hortikultura didorong oleh seasonal curah hujan yang tinggi dan selesainya puncak panen.

Kelompok transportasi mengalami deflasi sebesar 0,13 persen (mtm), lebih dalam dibandingkan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,07 persen (mtm). Penurunan harga tersebut disebabkan oleh pembukaan beberapa rute penerbangan dari dan ke daerah Kaltim.

Selain itu, capaian deflasi kelompok transportasi juga disebabkan oleh normalisasi dampak lanjutan dari penyesuaian harga BBM terhadap beberapa komoditas pada kelompok transportasi.

Menurut Ricky, TPID se-Kaltim terus berupaya melakukan optimalisasi program pengendalian inflasi untuk terus mengantisipasi kenaikan harga komoditas pangan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Pada bulan Desember 2022, TPID di wilayah Kaltim secara aktif bersinergi bersama pemangku kepentingan lainnya melakukan berbagai kegiatan pengendalian inflasi daerah. Misalnya dengan menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi melalui realisasi Kerjasama Antar Daerah dan subsidi ongkos angkut untuk berbagai komoditas pangan strategis.

Selain itu, dalam rangka menjaga keterjangkauan harga telah dilakukan operasi pasar/pasar murah selama Desember 2022 oleh TPID Provinsi Kaltim maupun oleh TPID kabupaten/kota yang dilaksanakan serentak maupun secara mandiri.

“Penguatan komunikasi efektif juga terus digencarkan antara lain melalui koordinasi high level, koordinasi teknis, serta sosialisasi dan implementasi gerakan tanam cabai di pekarangan kepada masyarakat Kaltim. Inflasi yang terkendali diharapkan mampu menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur menuju masyarakat yang sejahtera,” ujar Ricky P Gozali.(Penulis: Prabawati Marisa)

 

 

About Redaksi

Check Also

Perkembangan APBN dan APBD Regional Kaltim Realisasi Hingga 31 Oktober 2024

Poskaltim.id, Samarinda,  — Kementerian Keuangan RI, Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Kaltim mengeluarkan rilis Pertumbuhan …

Kaltim Paradise X MIF 2024 Hasilkan capaian Positif bagi Ekonomi dan Investasi di Kaltim

Poskaltim.id, Samarinda — Acara penutupan Mahakam Investment Forum (Kaltim Paradise X MIF) Tahun 2024 berlangsung …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *