Poskaltim.id, Samarinda– Perekonomian Kalimantan Timur diprediksi terus membaik sepanjang tahun 2021. Hal ini seiring dengan membaiknya rujukan harga-harga komoditas andalan Kaltim yaitu batu bara dan CPO (Crude Palm Oil).
Kontraksi ekonomi Kaltim pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, diharapkan tidak terjadi lagi seiring dengan dimulainya vaksinasi massa Covid-19 di masyarakat.
Setahun pandemi Covid-19 di Kaltim juga sangat berdampak pada sektor andalan Kaltim yang memberi kontribusi besar pada perekonomian. Namun dengan dimulainya vaksinasi, memberikan rasa percaya diri masyarakat dan perusahaan untuk kembali beraktivitas.
“Pemulihan ekonomi nasional menyarankan agar Kaltim harus memulihkan sektor-sektor prioritas seperti tambang, perkebunan kelapa sawit, perikanan, dan perkayuan. Ini memiliki dampak besar terhadap PDRB (Product Domestik Regional Bruto) kita,” ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kaltim, Tutuk SH Cahyono, pada
Menurutnya, dalam laporan Google Economic Report, sebagai indikator masyarakat bergerak, jelasnya, juga terus membaik. Di indikator nasional, perekonomian Kaltim menjadi indikator yang selalu dilihat karena Kaltim merupakan penggerak ekonomi di Kalimantan. Artinya, masyarakat kembali ke luar rumah untuk beraktivitas kembali.
“Sehingga vaksinasi menjadi keharusan untuk meningkatkan kepercayaan diri masyarakat. Selain itu kita harus menerapkan protokol kesehatan Covid-19 dengan sebaik-baiknya. Tanpa itu, kita tidak dapat bergerak lebih jauh. Karena vaksin merupakan satu-satunya (penangkal) agar kita merasa aman dan percaya diri agar tidak tertular,” ujarnya dalam acara Launching Produk-Digital Perbankkan dan QRIS, di Aula BI Kaltim, Rabu (14/4/2021).
Tutuk berharap, percepatan vaksinasi dan protokol kesehatan yang terus dijaga. Sehingga roda perekonomian, termasuk Usaha Menengah, Kecil dan Mikro dapat terus tumbuh setelah beberapa waktu terhambat.
Sementara itu, Gubernur Kaltim, Isran Noor mengharapkan perbankkan tidak boleh kalah dalam pelayanan dibandingkan dengan jasa rentenir. Jasa rentenir yang sangat merugikan masyarakat, ujar Isran telah sampai dan berada di tengah-tengah masyarakat saat ini.
Untuk itu perbankkan di Kaltim hendaknya lebih mendekatkan diri kepada nasabah, terutama yang berada di desa-desa, masyarakat yang belum tersentuh bank serta membuka peluang bagi UMKM untuk dapat memanfaatkan jasa bank.
“Jangan kalah dengan rentenir yang terus mencari peluang agar mendapatkan nasabah yang tidak tersentuh oleh perbankkan. Saya menyambut baik berbagai upaya perbankkan di Kaltim, termasuk memperhatikan UMKM,” ucap Isran Noor.(Yuliawan Andrianto)