Poskaltim.id, Samarinda – Pasokan beras untuk Balikpapan dan Samarinda sebagaimana dilansir akun Instagram pemprov_kaltim disebut anjlok. Para distributor beras memangkas pengiriman karena adanya keterbatasan pasokan gabah, kenaikan harga, dan kekhawatiran akan aturan baru harga eceran tertinggi (HET).
Erwin Setiawan, salah satu pemasok beras untuk CV Sumber Pangan Kediri Surabaya, menyebutkan pihaknya hanya mampu mengirim total 100 ton beras ke Balikpapan dan Samarinda dari normalnya 400 ton. “Takut kita genjot masuk banyak, ternyata HET turun, kita bisa rugi besar,” ujarnya, seraya mengaku setiap minggu ada pengiriman ke Kalimantan Timur.
Menanggapi keluhan tersebut, Gubernur Kalimantan Timur, Dr. H. Rudy Mas’ud, meminta para distributor beras untuk tidak menghentikan distribusi ke pasar, terutama pasar ritel. Dalam konferensi pers di Kantor Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (19/8), Gubernur menjamin stabilitas harga beras.
“Tidak perlu takut, ragu, dan bimbang. Insyaallah aman terkendali, selama sesuai aturan,” pesan Gubernur.
Gubernur juga mendesak para distributor untuk memperbaiki kualitas beras sesuai ketentuan yang berlaku. “Kalau berasnya medium, ya jangan jadi premium,” tegasnya.
Kepala Disperindagkop UKM, Heni Purwaningsih, menjelaskan pihaknya telah menindaklanjuti temuan 212 merek beras yang tidak memenuhi standar kualitas premium secara nasional. Dari 17 sampel yang diuji di Kaltim, hanya satu merek yang memenuhi standar. Investigasi juga telah dilakukan oleh Satgas Pangan nasional, Kaltim, dan kabupaten/kota ke para pedagang. (*/yans/ky/adpimprovkaltim)
Foto: Ig pemprov_kaltim