Poskaltim.id, Sangatta – Kolaborasi strategis antara PT Kaltim Prima Coal (KPC), Young Entrepreneur Academy (YEA), dan Pemkab Kutim resmi dimulai. Melalui program Wirausaha Nusantara (Wiranusa) 2025, mereka berkomitmen menciptakan pelaku usaha lokal yang tidak hanya mandiri, tetapi juga memiliki visi global. Kehadiran Bupati Ardiansyah Sulaiman menjadi simbol dukungan kuat pemerintah terhadap penguatan UMKM di daerah.
Program Wiranusa 2025 dengan tema “Siap Mandiri dan Berdaya Saing” ini resmi dibuka di Ruang Pelangi, Hotel Royal Victoria, Kamis (7/8). Dalam sambutannya, Ketua Panitia yang juga Superintendent Local Business Development PT KPC, Faizal, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Bupati Kutai Timur. “Kehadiran beliau adalah bentuk nyata dukungan terhadap peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal di Kutim,” ucapnya.
Faizal menambahkan, dengan pendekatan kurikulum praktis dan mentoring langsung dari Founder YEA, Jaya Setiabudi, program Wiranusa diharapkan menjadi katalis lahirnya pelaku usaha lokal yang memiliki visi global. Selain meningkatkan kapasitas individu, program ini juga mendorong terbentuknya koperasi dan komunitas usaha yang menjadi fondasi ekonomi berkelanjutan di Kutim. “Ini bukan sekadar pelatihan, tapi langkah nyata membangun Kutim yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing,” tambahnya. Senada, Nanang Supriyadi, Manager Community Empowerment Dept PT KPC, menegaskan bahwa program ini adalah “titik tolak bagi pelaku usaha lokal untuk tumbuh secara mandiri dan berdampak luas.”
Program Wiranusa 2025 dirancang dengan lima tahapan seleksi dan pelatihan intensif. Dimulai dengan seleksi dari 102 pendaftar yang menghasilkan 50 peserta terpilih. Tahap selanjutnya, 30 peserta akan mengikuti Entrepreneur Camp intensif selama tiga hari. Kemudian, 20 peserta terbaik akan masuk ke tahap Mentoring Virtual selama 1,5 bulan, hingga akhirnya terpilih 10 peserta yang berhak menerima dukungan rebranding produk.
Sebagai simbol dimulainya program, dilakukan penyematan pin Wiranusa 2025 kepada tiga peserta perwakilan, yaitu Widyawati (Pemilik Nanami Cake) sebagai peserta terjauh, Muhammad Ali (48 tahun) sebagai peserta tertua, dan Novia Beyti Nur Aini (22 tahun) sebagai peserta termuda. Ketiganya mewakili semangat keberagaman pelaku UMKM Kutim yang bersemangat membangun usaha.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, dalam sambutannya menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendorong lahirnya entrepreneur lokal. “Saya mengajak seluruh masyarakat Kutim untuk menjadi pelaku usaha yang mampu memanfaatkan potensi sumber daya alam secara bijak dan berkelanjutan,” ujarnya. Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah lainnya, menunjukkan dukungan luas dari berbagai elemen pemerintahan.*)