Poskaltim.id, Samarinda – Ketua Badan Pengelola Beasiswa Kaltim Tuntas (BP-BKT), Iman Hidayat menjelaskan penerima program Beasiswa Kaltim Tuntas ini tidak ada syarat untuk harus kembali ke Kaltim.
“Sejak tahun 2019, Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakilnya Hadi Mulyadi telah menyiapkan SDM Kaltim dengan motto Kaltim untuk Indonesia, maka tidak ada syarat bagi penerimanya untuk kembali ketika usai kuliah,” tuturnya pada Senin, (20/2/2023).
Hal ini, ujarnya, karena pendidikan merupakan investasi sumberdaya manusia jangka panjang, dengan harapan dalam kurun waktu lima tahun ke depan dapat menjadi tenaga kerja unggul bagi bangsa.
“Konsep beasiswa adalah investasi manusia jangka panjang, yang tentunya tidak serta merta langsung dapat di evaluasi. Mungkin dalam lima tahun ke depan baru bisa dideteksi sudah menjadi tenaga kerja unggul,” tambahnya.
Sementara itu, dijelaskan Iman, BKT 2023 dianggarkan dari APBD Kaltim dengan total anggaran sebesar Rp 375 miliar yang akan diberikan kepada 43.189 orang penerima.
Dijelaskannya juga, pengelola akan memberikan prioritas jika ada pelajar dan mahasiswa yang menimba ilmu di perguruan tinggi dan sekolah dengan jurusan yang tidak ada di Kaltim.
“Kategori Beasiswa Kaltim Tuntas yang kita berikan jika jurusan yang tidak ada di perguruan tinggi Kaltim. Misalnya, mahasiswa asal Kaltim yang berkualiah di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan beberapa jurusan diantaranya kedokteran hewan, arsitektur landscape dan manager sumber daya lahan,” jelasnya.
Selain itu dikatakan Iman, prioritas juga diberikan beasiswa bagi yang kuliah di Universitas Negeri Surabaya untuk guru pengajar anak kebutuhan khusus, sekitar 30 penerima. Lainnya, ada juga jatah di Universitas Tazkia Bogor jurusan Ekonomi Islam.
Pada tahun ini, beasiswa bagi pelajar di tingkat SMA/SMK yang akan berkuliah di Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma.
Ini merupakan sekolah penerbangan akan dibuka sebanyak 1-2 kelas. Sementara itu juga ada beasiswa untuk yang kuliah di Politeknik Kesehatan Solo (Poltekes Solo) jurusan Pembuatan alat kesehatan tangan dan kaki palsu.
“Seleksi akan dilakukan oleh perguruan tinggi yang bersangkutan terhadap calon mahasiswa dan pelajar yang berminat,” jelasnya.(Penulis: Ajeng Nadya Azzahra/Yuliawan Andrianto).