Poskaltim.id, Samarinda — Pemerintah Kota Samarinda sedang melakukan pelebaran alur Sungai Karang Mumus, yang merupakan salah satu anak sungai Mahakam. Pelebaran dilakukan pada segmen Pasar Segiri. Diharapkan pelebaran ini akan memperlancar arus air saat hujan.
Sekretaris Daerah Kota Samarinda, Sugeng Chairuddin mengatakan kalau kondisi luasan badan Sungai Karang Mumus saat ini sudah sangat memprihatinkan. Karena lebar sungai yang ada sekarang sudah tidak sesuai dengan lebar sungai aslinya.
“Idealnya lebar sungai itu harusnya mencapai 40 meter, tapi kondisi saat ini hanya kisaran 25 meter saja,” kata Sekda, saat memimpin rapat ini pada Selasa (30/6).
Saat ini pengerjaan pelebaran sungai dilakukan di segmen belakang Pasar Segiri. Kini Pemkot Samarinda dikejar deadline untuk menyelesaikan relokasi 234 bangunan rumah di atas tanah milik pemerintah di kawasan RT 28.
Dengan pelebaran ini diharapkan 59.000 Kepala Keluarga yang berdiam di bantaran sungai akan sedikit terbebas dari banjir karena intensitas curah yang tinggi maupun saat pasang naik air Sungai Mahakam.
Direncanakan mulai bulan Juli proyek pembangunan pemasangan pagar di bibir sungai sudah mulai dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan.
“Jadi kalau ada yang bilang pembongkaraan nanti tidak memperhatikan kondisi ekonomi warga disaat menghadapi masa pandemi Covid-19, saya pikir sangat tidak relevan. Karena kami juga harus memikirkan nasib 59.000 warga yang selalu menjadi langganan banjir setiap hujan besar,” kata Sugeng.
Ditegaskan Sugeng, pembongkaran bangunan rumah di segmen Pasar Segiri ini sudah tidak bisa ditawar lagi. Cara ini menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi masalah banjir di Samarinda dengan melakukan pelebaran sungai.
“Warga sudah berpuluh-puluh tahun tinggal di atas tanah milik pemerintah tersebut. Sudah cukuplah kita kasih kelonggaran. Jadi saatnya sekarang mereka kembali memberikan kontribusi kepada pemerintah dengan bersedia membongkar bangunannya dan pindah ke tempat yang lebih layak,” harapnya.(Yuliawan Andrianto)