Salah satu masjid besar dan megah di Kecamatan Jantur, Kabupaten Kutai Kartanegara.

MUI Kaltim Beri Pelatihan Manajemen Pengelolaan Usaha Masjid

Poskaltim.id, Samarinda — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur,  KH Muhammad Rasyid mengapresiasi  Komisi Ekonomi MUI yang berhasil menggelar “Pendidikan  dan Pelatihan Manajemen Pengelolaan Amal Usaha Masjid” bertempat di Hotel  Fox di   Jalan Mayjen S. Parman pada Jumat malam (20 Juli 2023).

Dikatakannya,  pelatihan ini ini sesuai dengan peran MUI sebagai pelayan  umat atau istilahnya khadimul ummah. Dijelaskannya, jika kegiatan ini merupakan lanjutan yang sebelumnya juga memberikan pemahaman dan pendidikan bagi pengurus masjid.

“Saya mengapresiasi Komisi Ekonomi MUI yang telah beberapa kali menggelar pelatihan dan pendidikan pengurus masjid. Ini tentu sangat positif dan sangat selaras dengan MUI sebagai pelayan umat,” ujar KH Rasyid.

Ia menambahkan jika di MUI Kaltim terdapat  11 Komisi yang semuanya telah melaksanakan program kerja terutama  program MUI  sebagai pembimbing, pengayom dan penjaga akidah umat.

Sementara itu, Wakil Gubernur Kaltim, Hadi Mulyadi berkenan untuk membuka acara ini. Dalam arahannya, Hadi mengatakan masjid adalah wadah yang  sangat potensial menjadi basis pemberdayaan ekonomi umat.

“Potensi ini  belum termanfaatkan secara baik. Oleh karena itu, penting sekali untuk mengembalikan salah satu fungsi masjid sebagai media pemberdayaan ekonomi umat, ekonomi ummat harus bangkit salah satunya melalui Masjid,” tegasnya

Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim dam peserta pelatihan manajemen pengelolaan usaha masjid.

Wakil Gubernur Hadi Mulyadi  menambahkan masjid tidak lagi hanya berpusat sebagai tempat ibadah, tapi juga bisa digunakan sebagai tempat kegiatan sosial dan bermasyarakat salah satunya adalah menjadi tujuan wisata religi.

Misalnya saja wisata religi yang mempunyai makna yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk menyampaikan syiar atau dakwah dan dapat  menambah ekonomi dan kesejahteraan masjid dan masyarakat sekitar.

“Masjid bisa dijadikan tempat religi, tapi harus bersih, rapi, dan indah. Kalau masjidnya kotor jorok mana ada orang mau datang. Selain itu pengurus masjid harus membuat nyaman jamaah, suara imam dan muadzinnya harus bagus dan merdu,pasti akan membuat betah,” ujar Hadi Mulyadi.

Wagub  berpesan agar pengurus masjid dan jamaah selalu menjaga persatuan, menghindari konflik  dan jangan hanya masalah mazhab, masalah beda faham  dan lain-lain yang justru menjadi konflik antar pengurus.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi  Pemberdayaan Ekonomi Umat  MUI Kaltim Akhmad Sofyan Herman, SE, MM melaporkan  kegiatan  Pendidikan dan Pelatihan Manajemen  Usaha Masjid  merupakan kelanjutan kegiatan sebelumnya. Tujuan dari kegiatan adalah  mengembalikan esensi dan vitalisasi dalam mebangun ekonomi ummat.

Sementara itu sebagai peserta pendidikan dan pelatihan diikuti  sebanyak 36 peserta dari 10 kabupaten Kota di kaltim. Kegiatan berlangsung selama 2 hari pada 21-31 Juli  2023. (yul/gif)

About Redaksi

Check Also

Karantina Kaltim Gelar Operasi Patuh dan Patroli Karantina

Poskaltim.id, Samarinda – Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BBKHIT) Kalimantan Timur menggelar Operasi …

Otorita IKN Gelar Nusantara Sketchwalk, Abadikan Keindahan Nusantara Melalui Seni Perupa

Poskaltim.id, Samarinda — Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melalui Direktorat Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *