Poskaltim.id, Samarinda – Kegiatan Sosialisasi Kebangsaan dalam rangka membangun rasa nasionalisme dalam masyarakat untuk menjadi bagian mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam upaya mendukung peningkatan rasa nasionalisme tersebut, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur (DPRD Kaltim) Mathinus, melaksanakan kegiatan Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Sosbang) di Perum Puspita Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, pada Sabtu (17/12/2022).
Kegiatan Sosbang dalam rangka menyampaikan informasi terkait pemahaman empat konsensus yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. DPRD sebagai unsur penyelenggara pemerintah berperan penting dalam mensosialisasikan wawasan kebangsaan.
Marthinus menyampaikan, dalam era digitalisasi yang memudahkan masyarakat mendapatkan informasi melalui internet membuat masyarakat mudah terprovokasi karena penyebaran informasi yang tidak diketahui sumbernya.
“Terlebih di tahun 2024 mendatang, kita akan melaksanakan pesta demokrasi melalui pemilihan legislatif dan kepala daerah, seringkali para kandidat melakukan kampanye melalui politik identitas,”ucapnya.
Marthinus menyampaikan dari pengalaman tahun 2019, dalam pesta demokrasi tak jarang kandidat kepala daerah dan legislatif menggunakan cara kampanye melalui politik identitas untuk meraih dukungan. Politik identitas menjadi sebuah alat politik melalui etnis, suku, budaya, dan agama.
“Dampak langsung yang kita rasakan saat pemilu 2019, begitu banyak isu bernuansa politik identitas yang beredar terutama di sosial media yang membahayakan. Karena mampu menggiring opini masyarakat kearah yang negatif,” tegasnya.
Ahmad Jubaidi selaku narasumber dari Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltim menyampaikan, masyarakat harus dapat mengontrol informasi yang didapat.
“Saat menerima informasi di media sosial, masyarakat lebih baik menyaring informasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan atau meneruskannya kepada orang lain,” ucapnya.
Jubaidi menambahkan, dalam era informasi secara digital, banyak sekali berita hoax (berita bohong) yang beredar melalui media sosial. Dia mengimbau masyarakat, untuk memastikan informasi yang didapat berasal dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan.
“Kita harus melihat dari mana informasi itu berasal, apakah kemudian bisa dipertanggung jawabkan. Berita itu harus bersumber dari media yang jelas,” ujarnya.
Sementara itu, Nur Andriyani dari Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kaltim mengatakan, rasa menghargai pada sesama manusia harus terus ditingkatkan. Melalui berbagai hal masyarakat harus membiasakan diri untuk dapat membangun rasa saling menghormati.
“Saat kita menyanyikan lagu kebangsaan, sikap tegak berdiri menjadi wujud rasa hormat kepada negara,” sambungnya.
Andriyani menambahkan, masyarakat harus menanamkan rasa nasionalisme melalui sikap. Dengan membiasakan diri menerima perbedaan serta menghargai keyakinan yang dianut dan tidak mudah terpecah belah.(Penulis : Ria A Dewi)