Poskaltim.id, Tenggarong – Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tenggarong bersama Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Loa Kulu, mengadakan Pajak Bertutur di Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Kamis, (18/8/2022).
Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahun dan serentak di seluruh Indonesia dengan berbagai tingkat pendidikan dari Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Tahun ini, KPP Pratama Tenggarong memilih SMP Negeri 1 Loa Kulu sebagai tempat pelaksanaan “Pajak Bertutur 2022”.
Kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar pemerintah untuk membangun kesadaran pajak sedini mungkin, dengan mengusung tema “Generasi Sadar Pajak, Muda Berkreasi Membangun Negeri”, kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari kelas VII, VIII dan IX SMP Negeri 1 Loa Kulu.
Kegiatan dimulai pukul 09.00 Wita dan dibuka dengan sambutan dari Kepala Sekolah SMPN 1 Loa Kulu, Fadriansyah. Dalam sambutannya, Fadriansyah menyampaikan apresiasi terhadap terselenggaranya kegiatan Pajak Bertutur ini dan berharap para siswa dapat menyimak dengan baik materi yang disajikan.
“Terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pajak yang diwakili oleh KPP Pratama Tenggarong yang telah memilih SMPN 1 Loa Kulu atas kegiatan Pajak Bertutur ini. Kami berharap melalui kegiatan ini murid-murid dapat mengetahui arti penting pajak bagi pembangunan nasional, khususnya pajak untuk membangun generasi muda penerus bangsa melalui pendidikan yang baik dan berkualitas,” ucap Fadriansyah.
Kepala KPP Pratama Tenggarong, Arief Hartono melalui Kepala Seksi Pelayanan, Achmad Suyanto, dalam sambutannya juga berterima kasih atas kesediaan pihak sekolah menjadi tempat pelaksanaan Pajak Bertutur.
“Terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada SMPN 1 Loa Kulu atas kerjasama yang baik dalam penyelenggaraan Pajak Bertutur tahun 2022, kegiatan kita hari ini adalah bukti nyata adanya sinergi kelembagaan yang baik dalam upaya mencerdaskan bangsa melalui edukasi pajak di dunia pendidikan,” kata Achmad.
Setelah kata sambutan, materi disampaikan oleh Fungsional Penyuluh Pajak Ahli Pertama KPP Pratama Tenggarong, Arsyad Jaya, dan para peserta terlihat antusias dalam menyimak. Seorang siswa bernama Ibnu, misalnya mengajukan pertanyaan yang sangat menarik.
Ibnu, siswa kelas IX, yang bertanya terkait apa saja dampak dari tidak membayar pajak yang dijawab langsung oleh Arsyad.
“Apa saja dampak jika tidak membayar pajak dan apakah itu langsung berdampak kepada negara?” tanya Ibnu.
“Dampak dari pajak yang tidak dibayarkan jika Wajib Pajak tersebut telah memenuhi syarat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan maka akan berakibat pada keseimbangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara yang dimana kita ketahui bahwa Pajak sebagai penopang dari APBN itu sendiri sebesar 80 persen,” ucap Arsyad.
Kegiatan dilanjutkan dengan kuis singkat mengenai materi yang telah disampaikan.Sebanyak delapan peserta dengan poin tertinggi mendapatkan hadiah dan menjadi tanda berakhirnya kegiatan ini.(*)