Gubernur Kaltim Isran Noor yang selalau memakai masker N95 di setiap kegiatan pemerintahan.

Imbauan Protokol Kesehatan Ibarat Imbauan Pramugari di Pesawat

Merebaknya pandemi Covid-19 di seluruh dunia, termasuk Indonesia dan Kalimantan Timur menjadi ancaman bagi masyarakat dari seluruh lapisan. Covid-19 tidak mengenal status sosial dan jabatan. Siapa saya yang lalai akan protokol kesehatan, dapat saja berstatus terkonfirmasi Positif.

Survei yang dilakukan Universitas Airlangga mencatat 47,8% masyarakat masih memiliki kepercayaan tinggi kepada pemerintah terkait penanganan Korona yang dikutip dari laman https://katadata.co.id/agustiyanti/berita/5f0d6eb5e1fb0/survei-48-masyarakat-sangat-percaya-pemerintah-mampu-tangani-corona,  membuktikan bahwa ada sekitar  52,2 persen masyarakat yang tidak mempercayai pandemi  Covid-19 ini telah terjadi.

Hal itu juga yang terjadi saat pertama kali wabah Covid-19 masuk ke Kaltim pada pertengahan maret 2020 lalu. Saat itu Gubernur Kaltim Isran Noor masih menganggapnya bukan sebuah ancaman. Covid-19 menurutnya hanya penyakit biasa yang akan sembuh dengan sendirinya manakala kekebalan tubuh meningkat.

“Covid-19 ini masih kalah berbahaya dan mematikan dari angka kecelakaan lalu lintas. Bahkan masih rendah dibandingkan dengan kasus demam berdarah dan sejenisnya,” ucapnya saat rilis pasien pertama di Kaltim yang berasal dari Samarinda, pertengahan Maret 2020.

Orang nomor satu di Kaltim ini menganggap ancaman Covid-19 diperkirakannya hanya terjadi paling lama selama 3 bulan saja. Namun perkiraaan tersebut salah besar.  Isran Noor yang sejak awal Covid-19 masuk ke Kaltim, ia enggan untuk mengenakan masker.

Namun, kenyataan tersebut berbalik 180 derajat manakala rekannya, Wakil gubernur Kaltim Hadi Mulyadi terkonfirmasi Positif Covid-19 pada 15 Juli 2020 lalu. Hadi yang tidak memiliki gejala layaknya orang yang terserang penyakit, akhirnya memilih untuk beristirahat dan isolasi mandiri. Setelah dua minggu dalam perawatan dan pemulihan, kondisinya dinyatakan sehat dan sembuh dari paparan Covid-19.

Sejak saat itu, Gubernur Kaltim Isran Noor yang semula pesimis kini menjadi orang yang paling  optimistis dan realistis dalam menghadapi ancaman penyakit yang belum ditemukan vaksinnya ini. Terlihat kemana-mana sang gubernur selalu menggunakan masker. Tidak tanggung-tanggung, masker yang digunakannya selalu masker jenis N95 yang lebih efektif terhadap paparan virus korona.

Imbauan protokol kesehatan 3M yang selalu digalakkan ibarat imbauan pramugari di pesawat ketika akan berangkat. Para awak kabin tidak pernah lelah selalu mempraktekkan tata cara keamanan dan keselamatan saat penerbangan.(Foto: Istimewa)

Tidak itu saja, Isran juga kerap menggunakan sarung tangan karet dan pelindung wajah (face shield di beberapa acara pemerintahan yang mengharuskannya memberikan sambutan. Bahkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim tersebut terus berkampanye tentang bahaya Covid-19 di masyarakat.

Sementara itu, peran TNI dan Polri dalam menegakkan disiplin protokol kesehatan dilakukan tiada henti setiap harinya. Walaupun diakuinya banyak petugas dan tenaga kesehatan yang telah lelah, namun imbauan terus dilakukan kepada masyarakat untuk memutus penyebaran Covid-19, terutama menjelang Pilkada Serentak 2020.

Kepala Seksi Intel Korem 091/ASN Kolonel Arm Dodi Diantoro, saat menjadi pembicara dalam Rapat Kerja dengan Badan Kesbangpol Se-Kaltim dan tokoh masyarakat, di Samarinda, Selasa (24/11) mengatakan  TNI dan Polri setiap hari apel pada pagi dan malam hari sebelum melakukan sosialisasi dan penegakan protokol kesehatan.

“Memang harus diakui masih banyak kerumunan dan penggunaan masker yang tidak benar. Kami terus imbau, kami tidak lelah sampai masyarakat benar-benar percaya dan yakin bahwa Covid-19 itu ada dan benar-benar berbahaya,” ucapnya.

Menurutnya, tiada cara efektif saat ini untuk mencegah penularan selain dengan cara 4M yaitu memakai masker dengan benar, menjaga jarak dengan orang lain minimal 1,5 meter, rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menghindari kerumunan.

Begitupun dengan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kaltim, dr Nataniel Tandirogang menegaskan imbauan 3M atau sekarang 4M, ibarat imbauan yang dilakukan oleh pramugari saat penumpang naik pesawat terbang.

“Saat kita naik pesawat, maka akan selalu ada imbauan dan tata cara keamanan bagi penumpang. Biar kita setiap hari naik pesawat, maka imbauan tersebut selalu ada. Begitulah juga tentang protokol kesehatan 3M, kami tidak akan bosan untuk terus mengingatkan walaupun masyarakat sudah hafal. Begitulah cara kita untuk mengingatkan tentang protokol kesehatan,” tegas dr. Nataniel.(Yuliawan Andrianto)

About Redaksi

Check Also

Manjakan Nasabah, CIMB Niaga Gelar Konser Kejar Mimpi untuk Indonesia di Samarinda

Poskaltim.id, Samarinda – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) akan menggelar Konser Kejar Mimpi …

Warga Samarinda Mendadak Jutawan dari Tutup Botol Ichitan

Poskaltim.id, Samarinda —  Marwana atau yang akrab disapa Ana (30 tahun) tidak pernah menyangka menjadi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *