PosKaltim.id Informatif dan Mencerdaskan
Poskaltim.id, Kutai Timur — Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur menggelar kegiatan sosialisasi Undang-Undang No.23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Kegiatan yang dihadiri banyak warga ini bekerjasama dengan Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda. Kegiatan yang dilaksanakan di Sp.8 Desa Tepian Makmur Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur pada Jumat (24/11/2023).
Kegiatan sosialisasi dihadiri narasumber aktivis perempuan Ria Atia Dewi. Ria, sapaan akrabnya menyampaikan, jika saat ini kasus KDRT masih banyak terjadi dengan korban yang masih didominasi oleh kaum perempuan.
Sehingga keterlibatan masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan KDRT, mengingat korban KDRT yang jarang ingin melaporkan, sehingga pentingnya pendamping khususnya lingkungan sekitar.
“Korban masih didominasi oleh perempuan, dan biasanya mereka takut untuk melaporkan (jika terjadi kekerasan). Dengan banyak pertimbangan, misalnya rasa malu, akhirnya hanya merasakan dan dampaknya luar biasa,” ucapnya
Ria menambahkan, perempuan yang kelak akan menjadi istri menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Namun , apabila kondisi perempuan yang sering mengalami KDRT tidak segera dibantu, maka tidak menutup kemungkinan luka yang dirasakan juga akan berdampak pada anak-anaknya.
“Ibu itu merupakan madrasah pertama bagi anak-anaknya, kalau seorang ibu saja mengalami hal yang tidak baik. Bagaimana kemudian dia dapat menjaga dan mengajarkan anak-anaknya pada kebaikan?” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ria mengimbau para kaum perempuan untuk dapat saling menjaga, dan apabila terjadi kasus untuk segera ikut serta membantu korban.
“Dengan menyelamatkan satu perempuan, kita sudah bisa menyelamatkan satu generasi. Masyarakat harus aktif, karena menyelamatkan satu perempuan sama dengan menyelamatkan satu generasi,” pungkasnya.(rad)
