Poskaltim.id, Samarinda –- Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan acara Bimbingan Teknis Penceramah Bersertifikat tahun 2020, di bawah Bidang Bimbingan Masyarakat Islam, bertempat di Hotel Horizon, pada Rabu (7/10/2020).
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kaltim, Drs. H. Masrawan, M. Ag menjelaskan jika kegiatan ini bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai moderasi beragama, dalam bingkai implementasi Islam sebagai agama yang Rahmatan Lil Alamin.
“Dengan Bimtek ini kita juga turut mempersiapkan penceramah atau dai yang memiliki pengetahuan, wawasan, keterampilan dan professional. Selain itu kita mengharapkan memiliki penceramah dan dai yang memiliki wawasan dan ke-Indonesiaan yang kuat,” ujarnya.

Ditambahkan Masrawan, Bimtek Penceramah Bersertifikat ini juga sebagai tanggungjawab terhadap kualitas penceramah dan pengamalan ajaran agama Islam pada masyarakat Islam Indonesia, secara khusus di Kaltim.
Adapun dasar penyelenggaraan Bimtek Penceramah Bersertifikat tahun 2020 ini adalah Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Nomor 692 tahun 2020 tentang petunjuk teknis penyelenggaraan Bimtek Penceramah Bersertifikat.
Selain itu dasar lainnya adalah Surat Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kaltim Nomor 409 Tentang Penyelenggaraan Bimtek Penceramah Bersertifikat tahun 2020.
Acara yag dihadiri sekitar 100 orang peserta ini adalah santri dan dai dari Kota Samarinda. Diantaranya, Nahdlatul Ulama , Muhammadiyah, Ikatan Dai Muda Islam (IDMI) Samarinda, dan Pondok Pesantren se Samarinda, Majlis Ta’lim Se-Kota Samarinda.
Sedangkan pemateri berasal dari Kanwil Kemenag Provinsi Kaltim, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim, Korem 091/Aji Suryanatakesuma dan dari akademisi yang diwaliki dari Institut Agama Islam Negeri Samarinda.
Adapun materi yang diberikan adalah Kebijakan Pemerintah terkait Dakwah dan Kehidupan Umat Beragama, Wawasan Indonesia, Moderasi Beragama, Ketahanan Nasional dan Relasi Agama, Negara dan Budaya.
Selain itu para penceramah ini dibekali dengan materi Isu Aktual dan Faham Keagamaan Bermasalah, Deradikalisasi Faham Keagamaan dan Strategi Dakwah di Era Milenial saat ini.(Yuliawan A/*)