Poskaltim.id, Kutai Kartanegara — Salah satu bentuk dari peningkatan pelayanan pemerintahan khususnya yang bersifat administratif adalah dengan mengikuti kemajuan Teknologi Informasi yang berkembang saat ini. Salah satunya adalah kemampuan dalam mengetik.
Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat berupa pelatihan mengetik pada Kelurahan Salo Palai, Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur.
Acara di buka langsung oleh Kepala Desa Salo Palai, Sadaruddi pada Rabu, 6 September 2023 dan dihadiri oleh para perangkat desa SAlo Palai yang akan menerima pelatihan.
Tim pengusul kegiatan pelatihan berjumlah empat orang yang terdiri dari ketua dan tiga orang anggota. Ketua pengusul adalah Tandi Kadang, SE., M.AB didukung oleh anggota Zuriah, SE., MM, dan Andi Nurhasanah, SE., MAB dan Heldina Pristanti, SPd. MPd.
Narasumber di kegiatan pelatihan ini adalah Drs. Suramli, MM yang merupakan dosen yang sangat ahli dalam pengetikan. Narasumber merupakan dosen yang sudah berpengalaman mengajar di Jurusan Administrasi Bisnis Polnes selama lebih dari 30 tahun.
Ketua Pengabdian kepada Masyarakat, Tandi Kadang, SE., M.AB, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memberi bekal pengetahuan dan keterampilan mengetik 10 jari kepada pegawai administrasi Kelurahan Salo Palai, Kecamatan Muara Badak.
“Keterampilan mengetik 10 jari bermanfaat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara cepat dan tepat. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah ceramah, tanya jawab dan diskusi, praktik, dan pendampingan,” jelasnya.
Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik dan lancar karena antusias yang sangat tinggi yang diberikan oleh peserta selama mengikuti pelatihan. Respon positif yang diberikan peserta selama proses pelatihan membuat komunikasi selama pelatihan menjadi sangat baik.
Kegiatan ini berjalan sangat baik, namun terkendala waktu pelaksanaan pengabdian yang terbatas. Tim pengusul menyampaikan kemampuan mengetik dengan 10 jari bukan keterampilan yang instan.
Tim pengusul berharap adanya kegiatan pelatihan yang dilakukan dalam jangka waktu yang panjang agar pelatihan ini memberikan dampak yang signifikan guna mengasah kemampuan mengetik peserta menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Perlu waktu, ketekunan, dan disiplin untuk dapat melatih penggunaan 10 jari dalam mengetik hingga dapat menjadi kebiasaan baru yang pada akhirnya dapat meningkatkan semangat dalam memberikan pelayanan kepada Masyarakat,” ujarnya.(*/adv)