Poskaltim.id, Samarinda — Keluarga Pelajar dan Mahasiswa Kabupaten Berau (KPMKB) di Samarinda menggelar aksi protes dalam rangka menanggapi melambungnya harga tiket pesawat terbang dari dan menuju Kabupaten Berau.
“Harga tiket penerbangan dari dan menuju Berau sangat berbeda jauh dengan harga tiket penerbangan rute lainnya,” ungkap Ketua KPKMB Samarinda, Rijal, Kamis (27/7/2023).
Aksi digelar secara satire yaitu dengan memberikan karangan bunga sebagai bentuk apresiasi atas kinerja buruk Bupati Kabupaten Berau, Sri Juniarsih Mas dan Pemprov Kaltim yang dinilai tidak mampu menanggulangi harga tiket yang melambung tinggi tersebut.
“Kami datang dengan 25 karangan bunga untuk Bupati Berau dan Pemerintah Provinsi Kaltim, sedikit apresiasi untuk mereka atas prestasinya terhadap tiket yang mahal,” lanjut Rijal.
Rijal mengungkapkan, karena harga tiket yang melambung tinggi, masyarakat di Kabupaten Berau lebih memilih menggunakan jalur darat jika ingin datang dan pergi dari Kabupaten Berau.
“Kami perlu menempuh waktu 12 – 18 jam untuk sampai ke Berau maupun Samarinda dengan biaya Rp400.000- Rp500.000 per orang. Sedangkan harga tiket pesawat dari Berau ke Samarinda maupun sebaliknya berkisar Rp1.455.000 per orang untuk kelas ekonomi,” jelasnya.
Dirinya mengaku, sebelum melakukan aksi, pihaknya di KPMKB Samarinda terlebih dahulu melakukan beberapa perbandingan mengenai tarif harga tiket pesawat.
Dijelaskan Rijal perbandingan harga tiket tersebut, misalnya rute penerbangan Balikpapan – Makassar, Berau – Balikpapan. Untuk rute penerbangan keduanya sama-sama memerlukan waktu sekitar 1 setengah jam tetapi perbandingan harga tiketnya sangat berbeda jauh.
Rijal memaparkan dengan melansir dari aplikasi Traveloka.com, harga tiket terendah rute Balikpapan – Makassar adalah Rp 781.000 sedangkan untuk rute Berau – Balikpapan harga tiket terendahnya adalah Rp 1.617.000.
“Dari perbandingan itu harganya sangat berbeda jauh, padahal sama-sama memerlukan waktu sekitar 1 setengah jam, sedangkan untuk rute Berau – Samarinda sendiri yang hanya memerlukan waktu penerbangan 1 jam untuk berada di harga Rp 1.445.700,” paparnya.
KPMKB dalam tuntutannya meminta pemerintah Kabupaten Berau untuk melakukan penekanan harga tiket pesawat untuk rute penerbangan Berau, sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat.
“Sehingga kami masyarakat maupun mahasiswa Berau dapat menggunakan transportasi udara dengan harga yang terjangkau,” imbuh Rijal.
Sementara itu, staf Biro Pemerintahan Pemprov Kaltim mewakili Pemerintah Provinsi Kaltim, Yuyun didampingi Kasi Pengamanan dan Keamanan Satpol PP Kaltim Sunaji menyambut aksi tersebut dan mengatakan jika pihaknya belum memiliki data yang signifikan perihal subsidi silang dari pemerintah pusat untuk meringankan beban harga tiket pesawat di Kabupaten Berau.
“Pada tahun ini tepatnya bulan Maret kita pernah mengikuti sosialisasi masalah berau, pada saat itu masih akan dipertimbangkan isu mahalnya tiket pesawat,” ujar Sunaji mewakili Yuyun.
Sunaji melanjutkan, karena itu pihaknya belum bisa memberikan tanggapan terkait tuntutan yang dilayangkan oleh KPMKB Samarinda.
“Akan tetapi tuntutan rekan rekan itu sudah dibicarakan jauh jauh hari di bulan maret, itu yang kami sampaikan,” sebutnya.
Sunaji memberikan informasi, untuk saat ini tiket yang murah berada di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara), karena Kaltara menerapkan subsidi silang yang dilaksanakan oleh APBN, sedangkan Kaltim tidak ada karena berhubungan dengan Ibu Kota Nusantara.
“Ada subsidi silang untuk pesawat perintis yang ada di Kaltara, sedangkan di Kaltim tidak ada, karana Kaltim sudah disebut ibu kota negara,” ujar Sunaji. (AR)