Poskaltim.id, Samarinda – Kepala Perpustakaan SMP Aminah Syukur, Hj. Ida Syafitri, S.Ag mengatakan jika sekolah yang dipimpinnya telah menggunakan perangkat lunak (software) aplikasi otomasi perpustakaan INLIS Lite versi 3.
Aplikasi INLIS Lite versi 3 ini merupakan aplikasi pengembangan lanjutan dari perangkat lunak aplikasi otomasi perpustakaan INLIS Lite 2.1.2 yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI sejak tahun 2011 lalu.
Dijelaskan Ida Syafitri, perpustakaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Aminah Syukur yang beralamat di Jalan Ahmad Dahlan Samarinda ini menerapkan aplikasi otomasi usai mendapatkan pelatihan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Daerah Provinsi Kaltim.
“Waktu itu yang melakukan pendampingan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim. Semua diajari operasional program INLIS Lite diantaranya input inventarisasi bahan pustaka, pelabelan,” jelas Ida Syafitri yang didampingi Mochammad Gazali Rahman, Pustakawan SMP Aminah Syukur, pada Jumat (5/5/2023).
Dengan penggunaan INLIS Lite ini pihak sekolah akan melakukan integrasi keanggotaan perpustakaan sekolah dengan kartu OSIS. Sehingga siswa, dapat menggunakan kartu OSIS sekaligus anggota perpustakaan sekolah.
“Jadi setiap siswa tidak perlu memiliki banyak kartu, semua akan terintegrasi,” ucap Ida Safitri.
Untuk meningkatkan minat baca siswa, jelas Ida, sekolah akan memperkenalkan siswa kepada perpustakaan daerah dengan rencana kunjungan ke beberapa perpustakaan yang ada di Samarinda. Sekolah, ujarnya, akan merencanakan di tahun ajaran baru nanti, akan mengagendakan secara rutin dan bergiliran siswa untuk berkunjung ke perpustakaan.
“Kita mulai dari perpustakaan Samarinda, baru ke perpustakaan daerah milik provinsi. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan siswa dengan perpustakaan agar dapat lebih mengenal dan memotivasi siswa untuk gemar membaca,” ujarnya
Sementara itu, Pustakawan Mochammad Gazali Rahman menjelaskan setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kaltim, pihaknya sangat terbantu dalam pendataan koleksi buku di perpustakaan mereka.
Gazali mengungkapkan, awalnya penggunaan aplikasi INLIS Lite versi 3.2 terlihat sulit untuk dipelajari. Namun, setelah beberapa kali menggunakan ternyata semakin mudah dan nyaman untuk diaplikasikan. Aplikasi INLIS Lite ternyata lebih mudah dan simpel dibanding aplikasi sebelumnya.
Menurutnya, setiap hari ada 15-20 judul yang dapat diinput seperti input judul buku, pengkodean, tanggal pengadaan, nomor induk, bentuk fisik, jenis sumber, kategori, akses, ketersediaan, lokasi perpustakaan, lokasi ruang.
Ditambahkan Gazali, secara umum penggunaan aplikasi INLIS Lite versi 3.2 tidak ada kendala dalam penerapannya di perpustakaan sekolah ini. Apalagi, sesuai arahan saat pendampingan, setiap 15 buku jika terkoneksi dengan printer langsung dicetak sehingga tidak merepotkan dalam pelabelan ke buku-buku yang akan didata.(adv/dpk-kaltim)