Poskaltim.id, Samarinda — Disaat pandemi Covid-19, kebutuhan akan hand sanitizer dan peralatan kesehatan lainnya masih cukup tinggi. Untuk itu, Dinas Perindustrian Kota Samarinda menggelar pembuatan hand sanitizer kepada pelaku usaha saat pandemi Covid-19.
Sesi bimtek pembuatan hand sanitizer ini merupakan bimtek seri ketiga setelah bimtek menjahit dan bimtek produk olahan buah nanas. Bimbingan Teknis (Bimtek) Pembuatan Hand Sanitizer (HS) pada tanggal 22-26 Juni 2020 di Aula Disperin Samarinda.
“Bimtek pembuatan hand sanitizer satu hari saja namun untuk lima angkatan, yang mana setiap angkatan terdiri dari 20 peserta yang berasal dari dua kelurahan sehingga target kami dapat melatih 100 peserta selama 5 hari dari 10 kelurahan yang ada di kota Samarinda,” ujar Kepala Dinas Perindustrian, Muhammad Faisal, Senin (22/6).
Sama seperti bimtek terdahulu, ini merupakan rangkaian kerjasama sinergis dengan Disperidagkop Provinsi Kaltim melalui anggaran pusat, untuk membantu pelaku industri kecil yang terdampak Covid-19 di Kota Samarinda,
“Untuk teknis kegiatan ini kami bekerjasama dengan STIKES Kagama Samarinda, mereka yang langsung membimbing mulai dari teori praktis hingga prakteknya, sedangkan untuk narasumber terdiri dari para dosen,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindagkop Provinsi Kaltim Fuad Asaddin, menyampaikan apresiasi nya kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini yang merupakan pelaku usaha yang terdampak Covid-19. Ia berharap, bimtek semacam ini bukan hanya pada pembuatan hand sanitizer, tetapi dapat mengembangkan menjadi sebuah home industri di kemudian hari.
“Saya gembira dan apresiasi sekali dapat terselenggaranya Bimtek Pembuatan Hand Sanitizer dengan peserta yang penuh semangat, terima kasih juga untuk Disperin Samarinda sudah bekerjasama sinergis, apalagi tadi dilaporkan total peserta sebanyak 100 orang dan pembimbingnya para dosen STIKES, luar biasa ini,” ujar Fuad.
Ditempat yang sama Direktur STIKES Samarinda Drs. Supomo, Apt mengatakan mereka akan memberikan materi tentang pembuatan hand sanitizer dari bahan sintesis standar farmasi dan sesuai dengan standar Balai Pengawasan Obat dan Makanan.
“Kami juga akan bimbing untuk membuat hand sanitizer dari bahan alami, yakni dari daun sirih dan jeruk untuk menambah wawasan penggunaan bahan yang ada di sekitar kita,” ujarnya.(Yuliawan Andrianto)