Poskaltim.id, Anggana, Kukar — Dipilihnya pelatihan budidaya kepiting soka di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) sebagai lokasi pelatihan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim dikarenakan kecamatan ini memiliki potensi sebagai penghasil kepiting bakau dan kepiting soka di Kabupaten Kukar.
Pemateri dalam kegiatan Workshop Teknologi Tepat Guna (TTG) 2022 Ismail Fahmy Almadi mengatakan berlimpahnya Top Soil yang subur dari kawasan tanah di Delta Mahakam yang dialirkan ke hutan bakau di sekitar Anggana, menjadikan daerah ini sebagai kawasan yang banyak dihuni habitat berbagai jenis kepiting.
Ismail Fahmy Almadi dari Fakultas Kelautan Perikanan Unmul menjelaskan ekspor ke luar negeri saat ini cukup tinggi karena Negara penerima menilai budidayanya ramah lingkungan. Salah satunya ialah metode budidaya yang mengedepankan potensi lokal.
“Seperti pakan dari bekas nelayan atau ikan yang tidak memiliki nilai jual diberikan kepada kepiting ini dan tidak ada pakan dari unsur kimianya. Bahkan hama keong di empang juga bisa jadi pakan kepitingnya,” jelasnya pada Ahad (6/11/2022).
Dengan menggabungkan TTG dalam budidaya kepiting soka diharapkan hasil tangkapan nelayan dapat didukung dengan budidaya di lahan sempit seperti halaman rumah.
Ada tiga strategi penjualan yang akan dikembangkan untuk pusat produksi yaitu, penjualan kepiting hidup, fresh (kepiting mati), dan kepiting olahan. Oleh karena itu perlunya dorongan untuk usaha home industri, sebagai pengolah hasil sampingan dari Kepiting Soka ini, misalnya capit kepiting untuk kerajinan tangan atau makanan keripik kepiting dan lain-lainnya.
“Nantinya peserta akan dikelola dan didampingi, hingga evaluasi. Untuk mempertahankan produksi-nya. Agar saat penduduk baru dampak dari IKN ini, produksi nya tidak goyah,” ujar Ismail saat di wawancarai.
Sementara itu, Ketua Panitia Elvis, menjelaskan tujuan Workshop TTG “Budidaya Kepiting Soka” adalah untuk merancang dan merencanakan bagaimana caranya agar komoditi perikanan ini tetap menjadi andalan yang unggul.
“Untuk tindak lanjutnya dari kegiatan “Budidaya Kepiting Soka” akan didanai oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD Kaltim melalui dana aspirasi,” jelasnya.
Saat ini data Ekspor Kepiting Soka di Kaltim pada tahun 2020 sebanyak 195 Ton, karena adanya Covid, setelah itu pada tahun 2021 sebanyak 1381 ton, untuk tahun ini 2022(Jan-Agus) 1285 ton. Sedangkan Negara tujuan ekspor Malaysia hingga Singapura, Hongkong, Jepang dan Australia.(adv)