Rangkaian acara Rakorda Baznas se-Kaltim Tahun 2022 yaitu pelatihan pengelolaan sistem keuangan dengan aplikasi SIMBA yang diikuti sebayak 150 orang peserta dari 10 kabupaten/kota di Kaltim.

Baznas Kaltim Sebut Potensi Zakat Mencapai Rp 1,1 Triliun

Poskaltim.id, Samarinda – Ketua Baznas Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim)  Muhammad  Nabhan  mengatakan,  berdasarkan perhitungan, potensi zakat, infaq, shadaqah di bumi Etam, dapat mencapai Rp 1,1 Triliun.

Hal tersebut dikatakan Nabhan saat menutup  Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) dengan tema Harmonisasi Pengelolaan Zakat Baznas se-Kaltim bertempat di Swiss Bell Ballroom Hotel Samarinda, Selasa (11/10/2022).

“Dengan adanya kesadaran dari perusahaan swasta dan Pegawai Negeri Sipil (PNS)  di Kaltim untuk membayar zakat kepada Baznas hal tersebut tidak mustahil. Namun sampai saat ini masih banyak perusahaan dan pegawai yang tidak membayarkan zakatnya melalui Baznas,” ucapnya.

Nabhan menambahkan, masih banyak perusahaan yang menyalurkan zakat langsung ke Baznas Pusat. Nabhan mencontohkan dari puluhan bank-bank nasional yang beroperasi di Kaltim, hanya Bankaltimtara yang membayar zakat melalui Baznas Kaltim.

Dicontohkannya, pada saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) akhir Agustus lalu, Bank Syariah menyerahkan zakat ke Baznas Kaltim senilai Rp 122,5 Miliar. Nabhan menilai, perusahaan yang beroperasi di Kaltim dengan pekerja yang berasal dari Katim sebaiknya menyalurkan zakat kembali ke kaltim.

Nabhan mencontohkan pada bank yang beroperasi di Kaltim, dengan nasabah orang Kaltim dan mendapat senyum orang kaltim. Namun justru membayar zakat ke pusat di Jakarta.

“Kalau semua perusahaan dan PNS membayar zakat, infaq dan shodaqah melalui Baznas Kaltim,  Saya rasa potensi Rp 1,1 Triliun akan tercapai,” sambungnya.

Ketua Baznas Berau Busransyah, S.Pd.I, didampingi Wakil Ketua IV Baznas Berau Maria Yosephi, mengatakan potensi besar zakat, infaq dan shadaqah akan mampu membantu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kaltim dan Berau pada umumnya.

Nabhan mengatakan, jumlah zakat yang terkumpul hingga saat ini baru mencapai Rp 8 Miliar dari target pengumpulan sebesar Rp 10 Miliar untuk tahun 2022. Salah satu faktor kurangnya minat membayar zakat juga disebabkan pembayaran zakat tidak dilakukan di Baznas.

Dirinya berharap dengan adanya sosialisasi dan koordinasi akan menarik para mustahik untuk membayarkan zakat di Baznas baik provinsi maupun kabupaten/kota. Dengan banyaknya zakat yang diterima akan dapat membantu saudara-saudara  yang membutuhkan.

Ditemui di tempat yang sama, Ketua Baznas Berau Busransyah, S.Pd.I,  yang turut menjadi peserta rakor memberi tanggapan positif dalam kegiatan rakorda dalam pengelolaan zakat kali ini. Termasuk,  realisasi pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah di tahun depan, sehingga apa yang di targetkan dapat tercapai.

Baznas Berau akan selalu memberikan perhatian kepada mustahik yang dapat dilayani dengan program jemput zakat. Selain itu Baznas Berau juga melakukan sosialisasi melalui sosial media serta selalu siaga dalam solusi yang dihadapi.

“Target menjadi realistis, karena potensinya tinggi. Hanya saja harus ada upaya yang harus dilakukan, dengan sinergitas pemangku kepentingan dan masyarakat sehingga dapat melampaui target yang diinginkan,” ujar Busransyah.(Penulis: Ria A Dewi)

 

 

About Redaksi

Check Also

HUT Ke-11 Kabupaten Mahulu Dimeriahkan Dengan Cross Border Expo

Poskaltim.id, Mahakam Ulu — Peringatan hari jadi Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) ke-11 tahun 2024 berlangsung …

Serunya Pilkada Serentak 2024 di Kaltim

Poskaltim.id, Samarinda —  Pesta demokrasi pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak di Kalimantan Timur berlangsung dengan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *