Manfaat Pisang sebagai Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi

Poskaltim.id, Samarinda – Di Indonesia setidaknya kita mengenal puluhan ragam jenis pisang yang ada di pasaran. Padahal di seluruh wilayah Indonesia, dikabarkan ada ratusan jenis pisang yang sebagian belum dimanfaatkan secara optimal.

Bahkan,  Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin mengatakan jika dua buah pisang ukuran sedang, nilai kalorinya setara dengan seporsi nasi seberat 100 gram. Hal tersebut dikatakan Ma’ruf Amin saat acara diversifikasi pangan di Desa Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Rabu (23/32022).

Setiap buah pisang berukuran sedang seberat 100 gram memiliki kandungan 89 kalori, 75 persen air, 1,1 gram protein, 22,8 gram karbohidrat, 12,2 gram gula, 2,6 gram serat, dan 0,3 gram lemak. Karbohidrat pada pisang matang berupa gula dan serat. Jenis gula yang paling umum ditemui pada pisang matang adalah sukrosa, fruktosa, dan glukosa. Pisang memiliki indeks glikemik (GI) relatif rendah, yaitu 42-58.

Pisang dikenal karena kandungan kaliumnya. Satu buah pisang berukuran sedang menawarkan 422 mg kalium, atau sekitar 9 persen dari kebutuhan harian. Menurut penelitian yang terbit dalam Journal of American College of Cardiology, diet tinggi kalium dapat menurunkan tekanan darah pada orang dengan kadar tinggi dan bermanfaat bagi kesehatan jantung. Selain kalium, pisang mengandung beberapa vitamin C, folat (vitamin B6), magnesium, dan kolin.

Dengan sederet manfaat pisang, tidak salah jika Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyatakan jika pisang baik sebagai sumber karbohidrat bagi seorang yang ingin hidup sehat seperti diet karena kegemukan, mengurangi derita diabetes hingga mampu mengendalikan tekanan darah.

Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc

Bahkan, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian, Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc mengajak masyarakat untuk melakukan diversifikasi pangan, terutama pada penggunaan tepung terigu yang masih mengandalkan impor dari negara-negara lain.

“Kita punya pisang, ubi jalar, ketela pohon atau singkong, buah sukun dan lain-lain yang dapat dibuat menjadi tepung karena Indonesia sudah menguasai pengolahannya,” ujarnya saat berkunjung ke Samarinda, Sabtu (22/4/2022).

Diceritakan Hasto, ketika kunjungan ke salah satu negara Amerika Latin, ia dan rombongan pernah disuguhi aneka makanan jenis daging-dagingan, aneka ikan sungai dan umbi-umbian. Uniknya yang menjadi sumber karbohidratnya bukan nasi atau roti melainkan buah alpukat.

Diceritakan oleh Dirjen bahwa ada satu resep rahasia yang menjadi kebiasaan masyarakat di Timur Indonesia, yang menjadikan pisang raja yang dijadikan sumber zat afrodisiak untuk meningkatkan gairah dan stamina pria.

“Katanya rahasia yah bapak-ibu, tetapi saya ceritakan,” ujarnya disambut tawa undangan. Dikisahkan,  jika memakan pisang raja dengan olahan daging kambing, bisa sate, gulai ataupun olahan lainnya, akan dapat meningkatkan gairah seksual pria di atas ranjang.

Ternyata kisah tersebut tidaklah isapan jempol karena beberapa negara di Afrika menjadikan pisang kepok sebagai makanan pokoknya. Mereka mengolah pisang kepok yang masih mengkal (belum mencapai setengah matang dengan ciri-ciri kulitnya masih hijau) dengan cara direbus atau dikukus, kemudian ditumbuk halus dengan sedikit garam dan penyedap rasa.

Manfaat buah pisang yang mudah dijumpai dan harganya sangat murah ini patut dicoba sebagai pengganti karbohidrat yang menyehatkan bagi tubuh. Namun perlu inovasi untuk menjadikan pisang sebagai makanan pengganti nasi. Saat ini pisang kepok sudah dapat diolah menjadi tepung pisang yang mampu diekspor ke beberapa negara luar Indonesia.

Dengan sederet manfaat pisang, patut dicoba menjadikan buah pisang sebagai salah satu menu yang harus ada di meja makan kita. Pisang harus menjadi makanan tambahan di makanan selingan maupun makanan utama kita. Sehingga pisang bisa menjadi tuan rumah di negara yang kaya akan jenis pisang di dunia ini.

“Dahulu, kita malu kalau tidak makan nasi karena dikira miskin. Hari ini, di Jakarta saja, misalnya, orang-orang sudah mengurangi nasi dan menggantinya dengan aneka karbohidrat dan buah-buahan yang lebih sehat. Bisa pisang, ubi, alpukat, dan lain-lain. Mari kita olah bahan pangan kita dan (biasakan) kurangi makan nasi,” ujar Dirjen Hortikultura menutup ucapannya.(Penulis :Yuliawan Andrianto)

About Redaksi

Check Also

Telkomsel Salurkan Bantuan Peduli Banjir Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat

Poskaltim.id, Samarinda —  Melalui Telkomsel Sambungkan Senyuman, perusahaan telekomunikasi ini atas bencana banjir yang melanda …

Tips Mudik Lebaran Aman dan Nyaman Ala Astra Motor Kaltim 2

Poskaltim.id, Samarinda  —  Safety Riding Officer Main Dealer Astra Motor Kaltim 2 membagikan cara berkendara …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *