Poskaltim.id, Samarinda – Wakil Gubernur Kalimantan Timur Hadi Mulyadi menerima kunjungan Direktur Pencegahan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid untuk melihat dan mengkoordinasikan kesiapan Kaltim sebagai Ibu Kota Negara RI, ditinjau dari kerawanan radikalisme-terorisme.
Pertemuan yang berlangsung di ruang Wagub Hadi Mulyadi, juga diikuti Ketua dan pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kaltim yang diketuai oleh Ahmad Jubaidi, Sekretaris FKPT, Hadasa Sompelino dan beberapa bidang lainnya.
“Terima kasih atas kunjungan dari BNPT dan FKPT Kaltim. Kami di Kaltim ini masyarakatnya sangat harmonis dan dapat menerima berbagai perbedaan tanpa adanya permusuhan,” ujar Hadi pada Rabu (23/2/2022).
Keharmonisan dan pluralisme masyarakat Kaltim ini , ujar Hadi terbukti dengan diraihnya Penghargaan Harmony Award dari Kementerian Agama oleh Forum Kerukunan Antar Umat Beragama untuk Provinsi Kaltim dan Kota Balikpapan.
Piagam Harmony Award yang diraih Kaltim berturut-turut dari tahun 2018, 2019 dan 2020. Bahkan di 2020, tidak saja Provinsi Kaltim yang memperoleh penghargaan tetapi juga diikuti oleh Kota Balikpapan.
Apalagi, Kaltim sudah ditetapkan sebagai Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang menuntut masyarakatnya rukun, damai, dan siap menyukseskan pembangunan Ibu Kota Nusantara.
“Tentu, kondusifitas daerah menjadi pertimbangan tersendiri oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Presiden Joko Widodo selaku kepala negara. Dan kami di Pemerintahan Provinsi Kaltim siap mendukung apa yang telah diputuskan oleh presiden,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT, Ahmad Nurwakhid mengajak semua pihak, terutama masyarakat Kaltim bersama-sama membantu pemerintah daerah melakukan pencegahan radikalisme dan terorisme.
Dikatakan Nurwakhid, Indonesia yang sangat beragam sebenarnya sangat mudah dihancurkan oleh bangsa asing jika tidak ada kekompakan serta sinergitas semua pihak baik pemerintah, ulama dan masyarakat dalam membendung faham-faham yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
“Penanganan radikalisme-terorisme harus dilakukan secara holistik dari hulu sampai hilir (dari pencegahan hingga penindakan) dengan pendekatan agama dan budaya,” jelas Nurwakhid.
Usai bertemu Hadi Mulyadi, rombongan BNPT RI melanjutkan perjalanan ke Kota Tenggarong untuk bertemu Sultan Kutai Kartanegara XXI, Sultan Adji Muhammad Arifin, yang diterima di Gedung Kedaton Kesultanan Kutai Tenggarong.(Vb/YUL)