Poskaltim.id, Samarinda — Masyarakat Kalimantan Timur sangatlah majemuk yang terdiri dari berbagai agama, suku dan ras, sehingga karakteristiknya bervariasi baik secara vertikal maupun horizontal.
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Kaltim, Drs. H. Masrawan, M.Ag mengatakan, kemajemukan, selain menjadi kekayanan bangsa Indonesia, juga menjadi potensi yang konstruktif dalam rangka memandu dan melaksanakan pembangunan masyarakat dalam keberagaman.
“Di era demokrasi yang serba terbuka seperti saat ini, perbedaan pandangan dan kepentingan di antara warga negara yang sangat beragam ini tidak lagi dikebiri atau dipasung, melainkan dikelola sehingga semua aspirasi dapat tersalurkan sebagaimana mestinya,” ujarnya, pada Rabu, (22/9/2021).
Pada acara Dialog Kerukunan Intern Umat Beragama di Kaltim yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kaltim ini juga ditegaskan bahwa kegiatan ini untuk menjembatani perbedaan yang ada di Kaltim agar mampu membangun toleransi dan memupuk persatuan.
Ditambahkannya, dalam beragama, konstitusi kita menjamin hak kebebasan umat beragama dalam menjalankan agama sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Namun demikian kita harus waspada salah satu potensi terbesar yang dapat memecah-belah kita sebagai sebuah bangsa adalah konflik berlatar belakang agama.
“Biasanya awal terjadinya konflik berlatar belakang agama ini disulut oleh sikap saling menyalahkan, merasa benar sendiri dan tidak membuka tafsir atau pandangan terhadap keyakinan orang lain,” ujar Masrawan.
Acara yang dihadiri lebih dari 70 orang peserta yang terdiri dari pemilik pondok pesantren, majelis ta’lim, organisasi Islam, hingga berbagai tokoh pemuda Islam lainnya.
Para pembicara yang hadir memberikan berbagai materi diantaranya, Moderasi beragama dalam Perspektif Islam dan Implementasi, Wawasan Kebangsaan, Berbangsa dan Bernegara serta Peran Tokoh Agama dalam Memperkuat Kerukunan Umat Beragama.(Yuliawan Andrianto)