Wali Kota Neni Moerniaeni memberikan penghargaan kepada pemenang lomba Bank Sampah Tahun 2025.

Wali Kota Canangkan Bontang Kota Terbersih di Indonesia

Poskaltim.id, Bontang – Berbekal semangat peringatan World Cleanup Day (WCD), Wali Kota Neni Moerniaeni dalam acara yang digelar di halaman parkir Stadion Bessai Berinta (Lang-Lang), Selasa (23/9/2025) mencanangkan sebuah visi ambisius, yakni menjadikan Bontang sebagai kota terbersih di Indonesia. Melalui sebuah acara yang melibatkan seluruh elemen masyarakat itu warga diajak untuk mulai dari langkah kecil, yakni memisahkan sampah rumah tangga, demi mewujudkan mimpi besar tersebut.

Wali Kota yang akrab disapa Bunda Neni ini menegaskan bahwa komitmen menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah. “Bontang adalah kota kecil dengan populasi sekitar 191.000 jiwa. Mari kita jadikan Bontang kota terbersih, minimal di Indonesia. Kita bisa mulai dengan memisahkan sampah dari rumah tangga kita, baik organik maupun anorganik,” ujarnya.

Pesan ini diperkuat dengan pemaparan dari motivator nasional, Reni Murni, yang membahas tentang “Pengelolaan Sampah Menjadi Rejeki.” Hal ini diharapkan mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap sampah, dari sekadar limbah menjadi sesuatu yang bernilai.

Neni juga mengumumkan instruksi khusus untuk memastikan kebersihan setelah setiap acara, menegaskan bahwa tidak ada lagi sampah yang tertinggal setelah kegiatan selesai. “Jika kita bersama-sama bergerak, saya yakin Bontang akan menjadi contoh kota terbersih di Indonesia,” pungkasnya.

Kota Bontang memiliki lebih dari 400 bank sampah yang tersebar di 15 kelurahan. Melalui program ini, Pemerintah Kota Bontang telah berhasil mengurangi sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bontang, dengan pengurangan sampah anorganik sebesar 2 ton per hari. Hal ini menunjukkan keberhasilan program Bank Sampah dalam mengelola sampah secara lebih efektif.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bontang, Heru, dalam sambutannya mengungkapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam program Bank Sampah. “Bank Sampah merupakan program Bunda Neni. Dengan adanya Bank Sampah, kita bisa mengurangi sampah yang masuk ke TPA, yang sebelumnya mencapai 100 ton per hari, kini berkurang menjadi sekitar 75 ton per hari,” jelas Heru.

Heru juga menyampaikan rencana kedepannya terkait pemisahan sampah organik dan anorganik. “Kami akan melakukan pengangkutan khusus untuk sampah anorganik pada hari Senin, dan sampah organik pada hari Selasa,” ujarnya.

Selain itu, dihadapan perwakilan Kementerian LH yang hadiri, Heru mengungkapkan bahwa program Jumat Bersih yang sudah dilaksanakan setiap pekannya di Bontang turut menjadi bagian dari upaya menjaga kebersihan kota. Setiap Jumat, dua titik lokasi dibersihkan dengan melibatkan 10 OPD serta masyarakat.

Acara ini juga dirangkai dengan pemberian penghargaan kepada para pemenang lomba Bank Sampah Tahun 2025, di antaranya Bank Sampah Teraktif 2025, Bank Sampah Terfavorit 2025, serta Apresiasi Perusahaan Pemerhati Lingkungan. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi aktif dalam pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan.

World Cleanup Day ini bukan hanya sekedar kegiatan tahunan, tetapi juga merupakan momen penting untuk membangun kesadaran tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Dengan semangat gotong royong dan komitmen bersama, Bontang bertekad untuk menjadi kota yang bersih dan ramah lingkungan, yang akan dikenal di seluruh Indonesia bahkan dunia.(*/hayt_prokompim)

About Redaksi

Check Also

Gelar Lomba Pungut Sampah Peringati HUT ke-10 GMSSSKM

Poskaltim.id, Samarinda — Kelompok pecinta sungai di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, yakni Gerakan Memungut Sehelai …

Disbun Kaltim Soroti “Jembatan Rusak” dalam Revisi Aturan Perbenihan

Poskaltim.id, Samarinda – Menyuarakan tantangan di lapangan, Dinas Perkebunan (Disbun) Kalimantan Timur meminta pemerintah pusat …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *