Gubernur Harum saat memberikan sambutan pada peluncuran buku berjudul “Aji Galeng dari Paser Utara: Penjaga Negeri, Peletak Peradaban (1790–1882)” di Auditorium Gedung Otorita Ibu Kota Nusantara.

Buku Pahlawan Paser Utara Karangan Kadis ESDM Kaltim Resmi Diluncurkan

Ibu Kota Nusantara – “Jas Merah.” Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Pepatah Bung Karno ini dikutip Gubernur Kalimantan Timur Dr H Rudy Mas’ud (Harum), saat meluncurkan buku berjudul “Aji Galeng dari Paser Utara: Penjaga Negeri, Peletak Peradaban (1790–1882)” di Auditorium Gedung Otorita Ibu Kota Nusantara, Selasa (16/9).

Dalam sambutannya, Gubernur Harum mengingatkan pentingnya menjaga sejarah dan menghargai pahlawan bangsa. “Saya berharap buku ini menjadi bacaan penting bagi akademisi, pelajar dan masyarakat untuk menumbuhkan kecintaan pada daerah, kebanggaan akan identitas, dan komitmen menjaga harmoni dalam keberagaman,” kata Harum.

Acara peluncuran dihadiri anggota Komisi VI DPR RI sekaligus Ketua TP PKK Provinsi Kaltim Hj Sarifah Suraidah Harum, Bupati Penajam Paser Utara H Mudyat Noor, Deputi Sosial Budaya OIKN H Alimuddin, serta tokoh adat dan budaya dari Kesultanan Wajo, Paser, dan Kutai, perwakilan perguruan tinggi.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kaltim Bambang Arwanto, sekaligus penulis buku mengatakan karya ini sebagai upaya mengungkap jejak sejarah Nusantara yang penuh hikmah dan peradaban.

Buku ini mengangkat sosok Aji Galeng, bangsawan keturunan Kesultanan Paser dan Kutai yang lahir tahun 1790 diangkat Sultan Kutai Kartanegara ke-16 pada 1819 sebagai panglima perang.

Aji Galeng terkenal memimpin pengusiran pasukan Inggris yang merampas kebun rotan Sultan di Muara Pahu dan sarang burung wallet di Toyu dan Sepaku pada 1820.

Pada 1821, Aji Galeng ditabalkan sebagai Panembahan dan memimpin wilayah Telake-Balik di Lembakan, bertugas mempersatukan rakyat dan menjaga kekayaan daerah.

Aji Galeng juga memimpin pertempuran melawan Belanda pada 1825 selama 93 hari di Sepaku dan berhasil memukul mundur pasukan penjajah.

Pada 1880, ia kembali berperang dengan dukungan cucunya, Aji Sumegong, berhasil menggagalkan upaya Belanda menganeksasi wilayah sarang burung wallet.

“Aji Galeng wafat pada 1882 dan dimakamkan di Lembakan,” tutup Bambang.(*/tya/yans/adpimprovkaltim)

Foto : Netilyawati

About Redaksi

Check Also

GoodKnight, Membantu Keluarga Indonesia Tidur Nyaman Tanpa Gangguan Nyamuk

Poskaltim.id, Jakarta — Tidur berkualitas bukan sekadar kebutuhan, tetapi juga fondasi penting bagi tumbuh kembang …

ASUS Keluarkan Laptop Seri Vivobook S14 Berkekuatan AI Premium

Poskaltim.id, Jakarta — ASUS mengumumkan telah mengeluarkan Vivobook S14, laptop AI modern terbaru di Indonesia. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *