Poskaltim.id, Jakarta — Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan mendapat perhatian dari 32 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) se-Indonesia.
Melalui Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT Republik Indonesia, Moch. Chairil Anwar, mengutuk keras tindakan bom bunuh diri yang dapat memecah persatuan anak bangsa.
Moch. Chairil Anwar, mengatakan pelaku bom bunuh diri tersebut telah terpapar paham radikalisme dan terorisme yang menjadi musuh kemanusiaan. Bahwa semua Agama tidak ada yang mengajarkan aksi terorisme (bom bunuh diri).
“Kami menegaskan bahwa aksi tersebut tidak terkait dengan agama tertentu. Sehingga masyarakat agar tidak panik, tetapi tetap harus waspada dan tetap solid,” tegasnya dalam rilis yang diterima pada Minggu (28/3/2021)
Ia berharap semua elemen masyarakat harus berkolaborasi dalam menghalau dan melawan paham radikalisme dan terorisme bersama setia lapisan masyarakat.
Kasubdit PM mengajak semua organisasi masyarakat, kepemudaan, mahasiswa hingga pelajar untuk membuat video sebagai kontra narasi terkait bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ini.
Dalam insiden ini mencederai 20 orang korban dam empat orang lainnya menjalani perawatan serius di di RS Bhayangkara sebanyak tujuh orang dan RS Siloam empat orang. Selebihnya, sudah diperbolehkan dokter untuk pulang dan hanya rawat jalan.(*)