Poskaltim.id, Samarinda – Sebanyak 60 peserta dari 9 kabupaten/kota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengikuti Workshop Teknologi Tepat Guna (TTG) kegiatan Pelatihan Las, Bubut, dan Mikrokontroler yang diselenggarakan, di Gedung Politeknik Negeri Samarinda, sejak 10 – 18 November 2022.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kaltim (DPMPD Kaltim ) melalui Kabid Usaha Ekonomi Masyarakat, SDA, dan Teknologi Tepat Guna, Elvis mengatakan kegiatan diharapkan dapat menciptakan inovasi dan meningkatkan keterampilan peserta pelatihan.
“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan kompetensi SDM, khususnya para anggota Posyantek untuk mencapai standar kompetensi yang ditetapkan dalam peraturan perundangan yang berlaku,” ujar Elvis.
Peserta pelatihan juga diharapkan dapat n meningkatkan kompetensi keterampilan para anggota posyantek untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
DPMPD Kaltim memfasilitasi proses sumber daya manusia yang berkualitas dengan mengadakan berbagai pelatihan berbasis Teknologi Tepat Guna sesuai tugas pokok dan fungsinya menjadi tenaga profesional.
Nantinya peserta pelatihan mendapatkan pembekalan pengetahuan yang diharapkan mampu menunjang pengembangan karir para anggota posyantek di bidang pengelasan, bubut dan mikrokontroler.
Kegiatan dapat terselenggara berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini ijinkan kami mengucapkan terima kasih kepada Plt Direktur Politeknik Negeri Samarinda beserta seluruh jajarannya, para pengajar, dan panitia.
“Semoga seluruh peserta mendapatkan manfaat yang besar sehingga mampu mewujudkan insan yang mandiri dan inovatif dalam mengurai permasalahan yang dihadapi di daerahnya masing-masing,” katanya.
Sementara Panitia Kegiatan Noor Agustina saat menyampaikan laporan kegiatan mengharapkan menghasilkan outcome terwujudnya kesejahteraan masyarakat karena secara mandiri mampu mengatasi permasalahan hidup masyarakat kedepannya.
“Diharapkan pengelolaan Teknologi Tepat Guna berjalan baik dan sukses, oleh karena itu harus dilaksanakan secara partisipatif, keterpaduan, mempertimbangkan potensi sumber daya lokal, berwawasan lingkungan dan memberdayakan masyarakat setempat,” ujarnya.
Kegiatan diikuti 60 orang peserta dari unsur Pengurus Posyantek dari 9 kota/kabupaten di Kaltim, minus peserta dari Kabupaten Kutai Timur serta hadir selaku narasumber Dosen Politeknik Negeri Samarinda. (adv/dpmpdkaltim)