Jadikan Rest Area, Desa Batuah Siapkan Sejumlah Produk Wisata

Jalan poros non tol Samarinda-Balikpapan sepanjang 115 Kilometer menjadi keuntungan geografis Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Berada di KM  35 dari Samarinda, menjadikan lokasi ini layak menjadi tempat istirahat sementara (rest area).

Apalagi terdapat sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) dan tak jauh dari Taman Hutan Raya Bukit Soeharto, menjadikan Desa Batuah kerap disinggahi walau hanya sekadar untuk beristirahat karena panjangnya perjalanan.

Luas dari desa Batuah ini mencapai 84.70 Km² terdiri dari 10 dusun dan 40 Rukun Tetangga (RT), terletak antara 0°40’ sampai 0°54’ Lintang Selatan dan 116°57’ sampai 117°09’ Bujur Timur. 

Dosen Jurusan Pariwisata POLNES, M. Fauzan Noor, SE.Par. M.Par, MMHTRL  menjelaskan sebagai rest area, banyak warga Desa Batuah yang telah memproduksi berbagai penganan dan minuman yang dapat menjadi buah tangan. Misalnya saja, seperti kerupuk kangkung, rempeyek bayam dan kemangi, jintan buah naga, permen buah naga, abon ikan, sirup bunga rosella, dodol dan teh rosella,  permen pepaya, jahe instan, dan lain-lain. 

“Namun sejumlah produk olahan pertanian ini belum disertakan dengan perhitungan masa kadaluarsa-nya, karena keterbatasan pengetahuan dan perijinan, produk olahan tersebut belum mendapatkan Nomor  PIRT atau Produk Industri Rumah Tangga,  yang dikeluarkan oleh instansi terkait,” jelasnya.

Dalam acara “Sosialisasi Penyuluhan Keamanan Pangan dan Penentuan Kadaluarsa Produk Olahan Industri Rumah Tangga dan Pembuatan Paket Wisata Edukasi sebagai Kemasan Atraksi Wisata di Desa Batuah, diikuti sekitar 40 orang ibu rumah tangga, yang berlangsung di Kantor Desa Batuah,  (25/09/2021).

Desa Batuah mayoritas penduduknya adalah perantau dari pulau Sulawesi yang telah lama menetap dan menempati wilayah yang awalnya dusun sejak tahun 1960-1970-an. 

Desa batuah mempunyai 10 Dusun dan 49 RT yakni Tani maju, Batuah, Tani Makmur, Surya Bakti, Tani jaya, Karya Makmur, Mario, Tani Bahagia, Karya Baru dan Karya Tani. Desa Batuah mempunyai 84 dasa wisma yang masih aktif sampai sekarang. 

“Setiap Dasa Wisma ini mereka memiliki kelompok yang memproduksi berbagai panganan. Dalam usaha mengembangkan pariwisata dituntut untuk menampilkan produk wisata yang bervariasi. Misalnya menampilkan produk wisata yang belum terolah yang sesuai dengan permintaan dan keinginan wisatawan,” ujar dosen POLNES M. Fauzan Noor. 

Selain kaya dengan produk olahan makanan dan minuman, Desa Batuah juga tengah mengembangkan wisata edukasi. Misalnya saja, Dasa Wisma Lavender, pengunjung bisa memetik buah Lai (Durio kuthegensis)  langsung dari pohonnya. Di desa ini buah durian dengan kulit dan isi berwarna jingga ini mudah ditemukan. 

Terdapat juga bekas kolam tambang batu bara dan hutan alam yang  mempunyai aneka jenis pohon seperti pohon Jati, Kayu Arang, Meranti Putih, Sengkuang, Meranti Merah, pohon Kebak, Rengas, Kayu Bulan, serta pohon Halaban. 

Namun, banyaknya produk olahan dari ibu-ibu rumah tangga, masih belum menyertakan tanggal kadaluarsa dan belum memiliki nomor PIRT atau Produk Industri Rumah Tangga, yang dikeluarkan oleh instansi terkait.

Dengan sosialisasi Penyuluhan Keamanan Pangan dan Penentuan Kadaluarsa Produk Olahan Industri Rumah Tangga dan Pembuatan Paket Wisata Edukasi sebagai Kemasan Atraksi Wisata di Desa Batuah, diharapkan peserta yang berjumlah  sekitar 40 orang ibu rumah tangga, mendapatkan pencerahan yang bermanfaat.

“Permasalahan atas produk olahan dari dasa wisma yang ada belum mampu menetapkan tanggal batas konsumsi produk dan belum memiliki sertifikat perizinan untuk mendapatkan No. PIRT, melalui pelatihan yang diberikan POLNES, semua produknya akan mampu bersaing dengan produksi pabrik,” harap Fauzan.(Yuliawan Andrianto)

About Redaksi

Check Also

Sebanyak 712 Atlet Mengikuti Pemusatan Latihan Menjelang PON XXI Aceh-Sumut

Poskaltim.id, Samarinda – Sebanyak 712 atlet kontingen Provinsi Kalimantan Timur mengikuti Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) …

Bank Indonesia Kaltim Dukung Ketahanan Pangan di Kabupaten Berau

Poskaltim.id, Berau — Di tengah harga beras nasional yang terus beranjak naik, Kalimantan Timur khususnya …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *