Poskaltim.id, Samarinda — Dokter Shindy Putri yang kerap muncul dalam program Sahabat Cantik di sebuah stasiun televisi nasional, pada Minggu (27/8/2023) datang dan menemui sejumlah penggemarnya di Samarinda.
“Saya baru pertama kalinya ke Kalimantan, ke Samarinda, sangat kagum dan takjub dengan kehangatan mitra Reglow yang luar biasa mewah megah,” ujarnya saat menghadiri acara Meet n Greet sebuah merek kecantikan kulit.
Skincare Reglow yang juga merupakan kosmetik perawatan kulit ini memang milik dr Shindy Putri. Sebagai Brand Owner Reglow, dr Shindy Putri memang memiliki latar belakang kedokteran umum yang kemudian berkecimpung di dunia estetika.
“Saya tertarik dunia Skincare karena perkembangan perawatan kulit yang begitu cepat. Saat ini ada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang berwenang memantau kosmetik, dalam perkembangannya ada kosmetik resmi tapi ada pula kosmetik yang kurang tepat yakni tak ada ijin BPOM. Abal-abal atau ilegal umumnya bisa merusak kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Atas dasar itulah dr Shindy tergerak memformulasikan sebuah kosmetika perawatan kulit yang berdasarkan keilmuannya. Banyak tips yang didapat oleh masyarakat melalui acara kopi darat yang berlangsung di Hotel Aston Samarinda ini.
“Dalam mencari rezeki tak hanya sekedar mencari uang tapi kita ingin ada keberkahan di dalamnya berjamaah, mencintai pekerjaan kita juga ingin mengurangi angka pengangguran,” ujarnya.
Dokter Shindy bercita-cita sebuah brand lokal asal Indonesia bisa memperkenalkan dengan bangga sampai negara luar negeri. Tidak hanya produk luar saja yang dikenal di dalam negeri.
Reglow Indonesia, ujarnya memperkenalkan sebuah skincare yang terbuat dari bahan lokal asli Indonesia dan sangat baik untuk kulit karena telah dipakai oleh nenek moyang bangsa Indonesia ratusan tahun lalu.
“Cantik dengan bahan herbal yang terbuat dari tumbuhan di Indonesia yaitu ekstrak daun pegagan (Centella Asiatica), juga ekstrak kayu manis yang harapannya kulit warga Indonesia sehat dengan skincare yang tepat Reglow Indonesia,” tambah dr Shindy Putri.
Menurutnya, dalam memperkenalkan sebuah produk skincare ke masyarakat, ia rela menjadikan kulitnya sebagai alat percobaan apakah sebuah kosmetik perawatan kulit baik atau tidak digunakan.
“Sejumlah sampel sebelum ke BPOM pasti melalui saya dahulu. Pasti saya coba jika saat skincare dikenakan di wajah misalnya terasa kering atau perih, ini gak bagus maka saya tak bisa teruskan. Saya gak mau orang jadi sakit iritasi, jadi harus lewat saya pribadi. Kalau sudah bagus maka kemudian lulus BPOM selanjutnya dibikin atau produksi saja,” tegasnya.(Ven)