Badan Otorita IKN Terus Mengajak Investor Dunia Mendukung Pembangunan Nusantara

Hannover, Jerman – Dalam rilis yang diterima redaksi, tim Otoritas IKN menutup presentasinya di hadapan puluhan partisipan seminar terbuka bertempat di Pavillion Indonesia Infinite Journey, Hall 2, Hannover Messe 2023, Jerman.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono, mengajak puluhan peserta seminar, yang ditengarai sebagian darinya adalah investor potensial, pelaku industri serta jurnalis, berasal dari berbagai negara, untuk turut mendukung proses pembangunan Nusantara, ibu kota masa depan Indonesia.

Agung Wicaksono mengutip Eleanor Roosevelt, some people make things happensome watch things happen, while others wonder what has happened.”

Pernyataan itu menegaskan bahwa Agung secara inspiratif Dalam presentasinya, Agung secara bersemangat menyampaikan bidang apa saja yang ditawarkan oleh Pemerintah Indonesia bagi investor dunia.

Ini sesuai dengan jargon Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai Kota Dunia untuk Semua.

“Hingga 10 April 2023, kami mencatat terdapat 182 pengajuan Letter of Intent (LOI) dari para pengusaha yang berasal dari 16 negara asal perusahaan tersebut.”, ujarnya.

Adapun 50 persen di antaranya berasal dari Indonesia, dan sebagian besar lainnya berasal dari Singapura, Malaysia, Amerika, Perancis dan China.’’ Hal ini menunjukkan tingginya minat investor dunia berlomba-lomba mendukung pembangunan IKN.

Potensi berinvestasi tersebut merujuk pada berbagai bidang, di antaranya adalah 22 LOI diajukan untuk bidang teknologi, 21 bidang energi, 15 bidang pendidikan, 15 lainnya untuk membangun infrastruktur perumahan, dan sisanya di antaranya di bidang-bidang kesehatan, waste management, gedung perkantoran, dan lainnya.

Sesaat sebelumnya, Sekretaris OIKN Achmad Jaka Santos Adiwijaya, pun menjelaskan visi jangka panjang Pemerintah terkait IKN. Selain berkonsep sebagai kota hutan dunia yang cerdas dan keberlanjutan, Pemerintah juga berkomitmen untuk melestasikan lebih banyak area hijau di area sebesar 256,000 hektar.

Saat ini, menurut Jaka, Pemerintah menargetkan untuk membangun IKN ini dengan 65 persen yang mempertahankan area hutan tropis dan 35 persen lainnya untuk pembangunan kota cerdas.

Saat ini, menurut Jaka, 22 tower tempat tinggal untuk para pekerja diharapkan berangsur-angsur akan selesai pembangunannya tahun ini.

Mereka akan menjadi populasi pertama yang akan membangun infrastruktur ibu kota – setidaknya pada tahap pertama ini akan membangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan, yang terdiri dari Istana Presiden dan Wakil Presiden, gedung-gedung kementerian yang berkonsep sharing office, serta perumahan ASN, anggota polisi dan militer yang akan menempati area seluas 920 Km2.

“Kami berharap semakin banyak investor kelas dunia yang dapat memanfaatkan investasi di Nusantara. Fasilitas terbaik akan diberikan untuk kemudahan berbisnis di ibu kota masa depan Indonesia, Nusantara.” tambah Jaka.

Beberapa fasilitas kemudahan berusaha bagi investor antara lain tax holiday, keringanan pajak hingga 100 persen bagi investor di bidang infrastruktur, dan usaha lainnya, termasuk untuk sektor Wilayah Kawasan Pusat Keuangan. Kemudian ada juga super tax deduction, bea masuk dan kemudahan untuk impor barang modal, serta bebas bea masuk untuk impor bahan dan barang.

“Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, kami mengundang para investor global untuk mengambil bagian dalam kesempatan yang luar biasa dan langka ini serta menjadi bagian dari sejarah perkembangan peradaban baru di Nusantara, ibu kota baru Indonesia,” ujarnya.(Editor: Yuliawan Andrianto/Foto: Istimewa)

 

About Redaksi

Check Also

Nusantara National Capital Authority Signs NDA with Two Investors from Singapore at Ecosperity Week 2023

Singapore –   Nusantara National Capital Authority (NNCA) signs Non Disclosure Agreement (NDA) with State Power …

Otorita IKN Jalin Kerja Sama dengan ADB untuk Wujudkan IKN Sebagai Kota Hutan Netral Karbon

Poskaltim.id, Incheon, Korea Selatan — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *